Bogor, MINA – Adalah Siti Nabila Triananda, mahasiswi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan pada Rabu (30/9) dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik Fakultas Teknologi Pertanian pada acara Wisuda dan Penganugerahan Ijazah yang dilakukan secara daring. Nabila berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.87.
Ada kisah unik yang dialami Nabila semasa kuliah di IPB University. Gadis yang ingin menjadi pengusaha di bidang pangan ini bertutur, di Program Studi Teknologi Pangan, ada yang namanya Praktikum Terpadu dimana seluruh mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok usaha.
“Saya masuk ke kelompok Bakery. Kelompok ini mensimulasikan sebuah usaha tetapi dengan skala kecil. Saya mendapatkan amanah sebagai Manager Marketing,” kata Nabila.
Saat Praktikum Terpadu ini, dia diminta membuat simulasi perusahaan. Dan pada saat itu, setiap hari berangkat ke IPB University jam tiga pagi menggunakan ojek online dari rumah untuk mempersiapkan roti yang akan dijual pada pagi harinya.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
“Dari pengalaman ini, saya belajar banyak hal. Seperti bagaimana cara menjalankan sebuah usaha, bagaimana cara memimpin, belajar untuk kreatif dalam mempromosikan produk, dan banyak lagi,” ujar Nabila.
Keseruan lainnya adalah, selama kuliah di Teknologi Pangan, setiap pekannya Nabila diajari mengolah makanan menggunakan teknologi. Seperti pembuatan nugget, sari buah, selai, bakso dan lain-lain.
“Ada juga praktikum Evaluasi Sensori dimana kita belajar cara untuk mengevaluasi makanan yang kita konsumsi. Seperti dilihat warnanya, aromanya, teksturnya, serta rasanya,” imbuhnya.
Lebih lanjut Nabila mengisahkan, sebagai orang Bogor yang kuliah di IPB University, dia memilih untuk tetap tinggal di rumah, sehingga setiap harinya pulang pergi kampus-rumah.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
“Selain kuliah, saya juga aktif di berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan. Sehingga hampir setiap hari pulang malam menggunakan ojek online. Dan esok harinya harus berangkat untuk kuliah lagi yang sebagian besar jadwalnya jam 7 pagi, ” ungkapnya.
Selain tekun dalam menjalani perkuliahan, peraih Beasiswa AEON 1% Club Foundation ini aktif mengikuti organisasi International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) Local Committee IPB University dan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (Himitepa).
Meski orang tuanya memiliki kemampuan untuk membiayai kuliahnya, anak bungsu dari tiga bersaudara ini lebih memilih berusaha mencari penghasilan sendiri dan mencari beasiswa. Tujuannya agar tidak membebani orang tua.
“Selama kuliah saya nyambi mengajar di Vision Consultant Bogor sejak tingkat satu. Saya juga mulai merintis usaha desain grafis Wonder Project yang menerima jasa pembuatan logo, kemasan, banner, feeds Instagram dan lain lain,” imbuhnya.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Jadwal yang sangat padat menjadi tantangan utama yang dirasakan Nabila selama kuliah. Dia harus bisa menyeimbangkan antara kegiatan perkuliahan dengan kegiatan organisasi dan pekerjaannya di luar perkuliahan.
“Saya berusaha tetap maksimal saat perkuliahan dengan menyimak materi perkuliahan dengan sungguh-sungguh dan mencatat materi tersebut. Sehingga di luar jam kuliah, saya dapat fokus berorganisasi dan bekerja,” pungkasnya. (R/R1/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh