Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Dr. Muladno : Perlunya Integrasi Akademisi, Pengusaha,  Pemerintah dan Petani

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 29 Januari 2023 - 13:49 WIB

Ahad, 29 Januari 2023 - 13:49 WIB

24 Views

Jakarta, MINA – Prof. Dr. Ir. H. Muladno,MSA.,IPU, Ketua Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Al Ittihadiyah mengatakan, perlunya integrasi antara akademisi, pengusaha, pemerintah dan petani khususnya peternak, sebagai empat komponen penting bangsa.

Komponen akademisi adalah orang-orang kampus yang memiliki ilmu pengetahuan, wawasan global, referensi, pengalaman dan research, ujarnya saat menyampaikan Keynote Speech secara online pada Pelantikan DPP Al Ittihadiyah periode 2022-2027 di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (28/1/2023).

“Komponen bangsa kedua adalah para pengusaha, yang mampu berpikir cerdas, cepat dan pandai mencari peluang, yang dapat menggerakkan sektor ekonomi,” lanjut guru besar Fakukltas Peternakan IPB University Bogor itu.

Tidak kalah pentingnya komponen ketiga, yaitu birokrat pemerintah, karena mereka yang punya kewenangan untuk menjalankan bangsa dan negara.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

Satu lagi, komponen yang menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, yaitu petani, khususnya peternak, yang pada umumnya adalah masyarakat kecil.

Di pertanian, khususnya peternakan, adalah rakyat kecil yang umumnya tinggal di desa-desa, kecil-kecil, hanya dengan kepemilikan 1-2 ekor sapi per peternak, tapi menyebar di seluruh Indonesia.

“Namun mereka kurang ditemani oleh tiga komponen lainnya. Padahal mereka pemberi bahan makanan bangsa. Banyak di antara mereka yang juga belum tahu bagaimana caranya mengoptimalkan prospek mereka,” lanjut Prof Muladno, yang juga inovator Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) IPB.

Melalui SPR IPB yang ia gagas, peternak berskala kecil atau peternak rakyat melakukan pembelajaran partisipatif untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas ternak melalui bisnis kolektif berjamaah.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Di sinilah perlunya kebersamaan akademisi dengan peternak, dan yang melakukan tentu saja pemerintah. Baru kemudian pelaku usaha yakin mau bergabung. “Inilah integrasi horisontal ekonomi untuk bangsa,” ujar mantan Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian tersebut.

Empat komponen itu, sejalan dengan program kemandirian dan ekonomi umat yang dicanangkan Organisasi Al Ittihadiyah, imbuhnya. (L/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia