Cileungsi, Kab. Bogor, MINA – Majelis Dakwah Pusat (MDP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) akan mengadakan Tadrib Da’i, 11-13 Agustus 2022 di Aula At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, Lampung, dengan tema “Memahami Medan Dakwah dalam Dakwah Al-Jama’ah”.
“Bentuk kegiatan tadrib da’i ini adalah pelatihan dai intermediet dengan seminar dan diskusi juga praktek. Termasuk teori, praktek indoor, praktek outdoor, pretest dan postest serta problem solving. Adapun pesrta da’i berjumlah 52 peserta, terdiri dari 39 muslimin dan 13 muslimat yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Indotim,” kata Ketua Panitia Tor Dadrib Da’i II, Ustaz Arif Ramdan kepada MINA, Selasa (9/8).
Ustaz Arif mengatakan, latar belakang diadakannya Tadrib Da’i kali ini adalah untuk mengenal medan dakwah. Ini menjadi penting dan sebagai solusi dalam mengembangkan dakwah kesatuan umat dengan menjalankan kehidipan berjama’ah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabnya.
“Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang harus didakwahkan kepada seluruh manusia. Jadi Islam dan dakwah adalah dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Jika Islam sebagai agama dakwah, maka berdakwah berarti menghidupkan dan mengembangkan agama Islam,” ucapnya.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Ia menegaskan, dakwah merupakan tugas pokok para Rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kaumnya, agar mereka beriman dan beribadah kepada-Nya, seperti yang digariskan dengan syariat yang dibawanya.
Kemudian setelah Rasulullah Shalallahu a‘laihi wa Sallam tiada, maka berdakwah menjadi tanggung jawab setiap ummatnya. Dakwah ini khususnya dalam mengembangkan dakwah Al-Jama’ah, yaitu menyeru kaum Muslimin untuk senantiasa berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah dengan cara hidup berjama’ah dan mencegah Muslimin hidup berpecah-belah, bermusuh-musuhan, lanjutnya.
“Peta dakwah atau medan dakwah merupakan kumpulan data dan informasi soal umat Islam di suatu wilayah. Nantinya, hasil data itu akan berguna dalam merumuskan strategi dakwah yang tepat karena setiap wilayah punya pendekatan dakwah yang berbeda. Medan dakwah itu meliputi kondisi umat Islam di Indonesia yang menjadi objek dakwah, dengan mengenal medan dakwah, diharapkan dakwah dapat bersinergi lebih maksimal. Dari situ, juga dapat dirumuskan metode yang tepat digunakan dalam berdakwah, secara lisan, tulisan, atau praktek langsung pemberian solusi ke umat,” sambungnya.
Dengan tadrib ini diharapkan pengkaderan da’i yang lebih memahami medan dakwah dan metodologi dakwah semakin banyak dan mendalam. Sehingga dakwah menyeru kepada kesatuan umat yaitu Al Jamaah lebih mudah dan terus berkembang luas.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Ustaz Arif menjelaskan, adapun tujuan dari tadrib tersebut adalah pertama, mengkader dai-dai Al-Jamaah, kedua, peningkatan kualitas dai dalam memahami medan dakwah, ketiga, menggiatkan dakwah Al-Jamaah dalam membuka lahan-lahan baru dakwah dan juga dapat menggairahkan semangat berdakwah di wilayah-wilayah.
Ia menambahkan, tadrib juga memiliki manfaat, terpenuhi SDM da’i yang memahami medan dakwah, mendorong munculnya da’i baru yang potensial serta melahirkan da’i profesional yang bersinergi bersama para amir dakwah wilayah.
Manfaat lainnya, menguatkan aqidah jamaah di kalangan para ikhwan dengan giat berdakwah.
Persyaratan peserta adalah amir majelis dakwah wilayah, amir dakwah niyabah, sudah biasa ceramah dan khutbah, mampu membaca Al-Quran dengan baik, termasuk untuk ummahat (da’iyah / ustadzah).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Biaya infaq peserta sebesar Rp. 350.000,- per orang. Biaya tersebut di antaranya dipergunakan untuk biaya makan tiga kali, tiga hari biaya snack dan minum 3 x 3 hari, biaya makalah, notebook, pulpen, Id Card dan sertifikat.
Para pemateri dan judul materi yang dijadwalkan : Imamul Muslimin Yakhsyallah Mansur (Memahami Medan Dakwah Kunci Sukses Dakwah Al Jama’ah dan Memahami Islam Non-Politik), Ust. Abul Hidayat Saerodjie (Membuka Lahan baru Dakwah, Sharing Pengalaman), Amir Dakwah Pusat Ust. Wahyudi KS (Kiat Sukses Dakwah: Khutbah, Ceramah/kajian dan Dakwah Fardiyah), Mudir Ponpes Al-Fatah Suffah Hizbullah Lampung Ust. Muflihuddin (Menyikapi Perbedaan Fiqih Dalam Dakwah), Ust. Hidayaturrahman (Dakwah Al Jama’ah melalui Ta’lim dan Kajian). Ust. Ardan (Teknik penulisan Artikel Dakwah), Ketua Biro Sumatera MINA Ust. Nur Hadis (Memaksimalkan potensi Dakwah Digital dalam Mendakwahkan Al Jama’ah) dan Ust. Amin Nuroni (Manajemen pembinaan Ummat melalui kajian dan Ta’lim. (L/R8/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini