“Jelas terlihat bahwa polisi di Makedonia memiliki masalah terhadap para suaka dan imigran,” kata Emine Cerimovic yang merupakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pengungsi dipaksa untuk memukul punggung, bahu, dan kepala mereka sendiri menggunakan tongkat polisi. Mereka juga melakukan kekerasan seperti memukul, menendang, dan melecehkan para suaka.
Sementara itu, Perdana Menteri Eropa, Viktor Orban Populis mengatakan, negara anggota Uni Eropa Hungaria menyetujui Undang-Undang yang memberikan tentara dan polisi kekuatan baru untuk menjaga pungungsi yang keluar.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Selain mereka menganiaya kami, mereka juga merusak dan mendobrak pintu di atas kami,” kata sayap kanan Orban yang juga anggota paelemen.
Undang-undang baru disahkan memungkinkan tentara menggunakan senjata koersif untuk menyebabkan kerusakan dan kematian kepada para suaka.
Di perbatasan Hungaria dengan kroasia pada (21/9) tiba para pengungsi sekitar 500 orang berupa orang dewasa dan anak-anak.
Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan Senin (21/9) “akan berjanji untuk melakuakan segala sesuatu untuk menyelesaikan redistribusi pengungsi dengan konsensus.”
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Uni Eropa ingin Polandia menerima pengungsi sekitar 12.000 orang. (T/anj/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas