Yerussalem, MINA – Menteri Luar Negeri Malawi Eisenhower Mkaka mengatakan, negaranya akan membuka kedutaan penuh untuk Israel di Yerusalem.
Dikutip dari MEMO, Rabu (4/11), saat berkunjung ke Israel, Mkaka menyebut keputusan itu sebagai “langkah berani dan signifikan”. Malawi negara Afrika pertama yang melakukannya di kota yang diperebutkan.
Ia juga mengucapkan selamat kepada Israel atas hubungan yang mulai berkembang dengan negara-negara Arab di bawah kesepakatan yang ditengahi AS, termasuk hubungan baru dengan Sudan, Israel meyebutnya sebagai dimulainya “era baru” di wilayah tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi berharap kedutaan Malaka segera dibuka, ia juga optimis akan lebih banyak pemimpin Afrika mengikuti keputusan serupa.
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat
Israel menganggap wilayah Yerusalem Timur sebagai ibukotanya, meskipun hal itu tidak diakui oleh sebagian besar negara.
Mengingat status kota yang disengketakan dan sensitivitasnya dalam konflik Israel-Palestina, sebagian besar negara yang memiliki kedutaan besar di Israel telah membukanya di Tel Aviv.
Pada akhir 2017, Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal itu memicu protes dikalangan Palestina serta pemimpin dunia. Di tahun berikutnya ia memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. (T/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat