Dhaka, Bangladesh – Selain membangun rumah akit lapangan, Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi mengumumkan usulan Malaysia untuk menempatkan atase kemanusiaan dan kesejahteraan Dewan Keamanan Nasional (MKN) di Bangladesh untuk melaksanakan komitmen pemerintah dalam membantu pengungsi Rohingya di negara itu.
Ahmad Zahid mengatakan akan mengajukan usulan tersebut dalam rapat kabinet pekan depan agar bisa segera dilaksanakan, Bernama melaporkan, Jumat (20/10).
Langkah itu untuk memastikan semua bantuan mencapai target, dan menentukan jenis bantuan yang dibutuhkan pengungsi. “Bila terimplementasi, ini akan menjadi pertama kalinya bagi Malaysia menempatkan atase kemanusiaan dan kesejahteraan di negara manapun.”
Bagi pengungsi Rohingya, Musa Khalil (27), kunjungan Ahmad Zahid menarik perhatian para pengungsi karena Malaysia merupakan salah satu negara yang sering membantu mereka di kamp-kamp di Bangladesh, karena perbekalan yang datang dari Malaysia datang setiap hari.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Banyak dari kita di sini mencari pekerjaan di Malaysia, tapi tidak menyadari bahwa sebagai pengungsi, kita tidak bisa bekerja secara legal di Malaysia,” kata Musa, yang bisa berbicara bahasa Melayu setelah bekerja di Malaysia dari 2009 hingga 2014.
Krisis kemanusiaan telah terus meningkat di negara bagian Rakhine karena semakin banyak warga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh setiap hari yang mengakibatkan lebih banyak kamp pengungsian didirikan.
Jumlah pengungsi selama ekseodus terbaru sebenarnya belum dipastikan namun banyak pihak mengklaim telah melampaui satu juta orang.
Sebagai catatan, hanya ada dua kamp pengungsian resmi untuk orang-orang Rohingya, yaitu Kutupalong dan Nayapara, namun, belasan kamp sementara telah didirikan oleh para pengungsi dan jumlah tersebut terus meningkat setiap hari. (T/R11/RS3)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Miraj News Agency (MINA)