Lahore, MINA – Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan, akan memulai pawai protes dengan para pendukungnya dari kota timur Lahore ke ibu kota pada Jumat (28/10) untuk menyerukan pemilihan awal.
“Saya telah memutuskan untuk meluncurkan long march dari Jumat pukul 11:00 [06:00 GMT] dari Liberty Square di Lahore ke Islamabad,” kata Khan dalam konferensi pers di Lahore pada Selasa (25/10) seperti dikutip Al Jazeera.
“Saya berbaris untuk menekan pemerintah agar segera mengumumkan pemilihan umum,” tambahnya.
Ia menambahkan bahwa para pendukung dan anggota partainya harus menghindari kekerasan, karena menurutnya, ini akan menjadi pawai panjang terbesar dalam sejarah negara ini.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Pemerintah Pakistan telah mengatakan, para demonstran akan dilarang memasuki Islamabad, dan mereka memperkirakan akan mengerahkan sekitar 30.000 petugas penegak hukum untuk mengamankan ibu kota demi perlindungan.
Jarak antara kedua kota adalah sekitar 380km (236 mil).
Sejak dicopot dari jabatannya dalam mosi tidak percaya di legislatif pada April, Khan telah mengadakan protes di seluruh negeri yang menyerukan pemilihan cepat, tetapi pemerintah mengatakan mereka akan diadakan sesuai jadwal pada Oktober atau November tahun depan.
Keputusan pekan lalu telah menambah ketidakpastian politik dan ekonomi yang melanda Pakistan tahun ini.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Pemain kriket berusia 70 tahun yang menjadi politisi itu dituduh menyalahgunakan jabatan perdana menteri 2018 hingga 2022 untuk membeli dan menjual hadiah milik negara yang diterima selama kunjungan ke luar negeri yang bernilai lebih dari 140 juta rupee Pakistan ($635.000). (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka