Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Wafat Usia 95 Tahun

Rudi Hendrik - Jumat, 6 September 2019 - 16:21 WIB

Jumat, 6 September 2019 - 16:21 WIB

4 Views

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan istrinya Grace Mugabe. (Foto: dok. The Australian)

Harare, Zimbabwe, MINA – Mantan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dinyatakan wafat pada usia 95 tahun.

Penggantinya, Presiden Emmerson Mnangagwa membenarkan kematian Mugabe dalam sebuah tweet hari Jumat (6/9) yang menyatakan turut berkabung atas wafatnya “ikon pembebasan”.

Namun, Mnangagwa tidak menjelaskan secara rinci tentang kematian pemimpin yang pernah memerintah 37 tahun lamanya itu, demikian Times of Israel melaporkan.

Mugabe terpaksa mengundurkan diri pada 2017 karena gejolak ekonomi, pemilihan umum yang disengketakan, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Transformasi Mardi Tato, Perjalanan dari Dunia Kelam Menuju Ridha Ilahi

Mugabe yang mengambil alih kekuasaan setelah kekuasaan minoritas kulit putih berakhir pada 1980, menyalahkan masalah ekonomi Zimbabwe kepada sanksi internasional dan suatu kali mengatakan ia ingin memerintah seumur hidup.

Namun, meningkatnya ketidakpuasan tentang kepemimpinannya di negara Afrika selatan itu dan masalah-masalah lainnya, mendorong intervensi militer, proses pemakzulan oleh parlemen dan demonstrasi jalanan besar-besaran yang menuntut pemecatannya.

Pada 21 November 2017, ia mengumumkan pengunduran dirinya setelah awalnya ia mengabaikan meningkatnya desakan publik agar ia mundur.

untuk berhenti memicu perayaan liar di jalan-jalan ibukota, Harare. Menjelang malam, mobil

Baca Juga: Dato’ Rusly Abdullah, Perjalanan Seorang Chef Menjadi Inspirator Jutawan

Mugabe menikmati penerimaan di antara rekan-rekannya di Afrika yang memilih untuk tidak menghakiminya dengan cara yang sama seperti Inggris, Amerika Serikat dan para pencela Barat lainnya.

Menjelang akhir pemerintahannya, ia menjabat sebagai ketua bergilir Uni Afrika yang beranggotakan 54 negara dan Komunitas Pembangunan Afrika Selatan yang beranggotakan 15 negara.

Kritiknya terhadap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) disambut oleh para pemimpin regional yang juga berpikir bahwa lembaga dunia itu digunakan secara tidak adil untuk menargetkan orang Afrika. (T/RI-1/P1)

 

Baca Juga: Hambali bin Husin, Kisah Keteguhan Iman dan Kesabaran dalam Taat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Afrika
Afrika
Afrika
Afrika
Afrika