New Delhi, MINA – Mantan Wakil Presiden India Hamid Ansari mengkritik demokrasi pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi, saat negara itu merayakan Hari Republiknya yang ke-73.
Ansari berbicara saat berpartisipasi dalam diskusi panel virtual yang diselenggarakan oleh Indian American Muslim Council. Times Now News melaporkan, Kamis (27/1).
Ansari mengungkapkan keprihatinannya atas kebangkitan nasionalisme Hindu.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mengalami munculnya tren dan praktik yang memperdebatkan prinsip nasionalisme sipil yang telah mapan dan menyisipkan praktik nasionalisme budaya yang baru dan imajiner,” kata Ansari.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Ini berusaha untuk menghadirkan mayoritas elektoral dengan kedok mayoritas agama dan kekuatan politik yang dimonopoli. Ia ingin membedakan warga negara berdasarkan keyakinan mereka, melampiaskan intoleransi, menyindir orang lain, dan mempromosikan keresahan dan ketidakamanan,” lanjutnya.
Ia menambahkan, beberapa manifestasinya baru-baru ini mengerikan dan mencerminkan buruknya klaim oleh supremasi hukum.
“Pertanyaan ini yang harus dijawab. Tren ini perlu dilawan dan ditentang secara hukum dan ditentang secara politik,” tambah Ansari.
Menanggapi pernyataan Ansari, Mukhtar Abbas Naqvi, Menteri Persatuan Urusan Minoritas India, mengatakan pernyataan Hamid Ansari sangat disayangkan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Ini sangat disayangkan. Orang-orang ini menargetkan negara kita untuk menargetkan PM Modi. Orang-orang ini tahu betul bahwa negara ini dalam posisi yang baik. Ini adalah propaganda anti-India pada puncaknya,” katanya. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza