Kuala Lumpur, MINA – Organisasi non-pemerintah berbasis di Kuala Lumpur yang tergabung dalam MAPIM (Malaysian Consultative Council for Islamic Organization) menuntut pemerintah India untuk segera mengambil tindakan terhadap ekstremis Hindu yang menargetkan Muslim tidak bersalah di New Delhi.
Layanan Media MAPIM pimpinan Mohammad Azmi Abdul Hamid menyatakan dalam siaran pers pada Selasa (10/3).
Organisasi itu juga mengecam peran media dan polisi India yang bias terhadap kaum Muslim dan terlibat dengan pemerintah untuk mempromosikan agenda kebencian, perpecahan dan penindasan.
“Kebijakan, hukum, dan tindakan tidak adil oleh pemerintah dengan sengaja menargetkan keyakinan agama dan ini akan membuat India tidak bisa dikelola secara politik, sosial, dan ekonomi,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Kerusuhan Delhi telah berubah menjadi pertumpahan darah yang menargetkan kaum Muslim, rumah, toko, masjid, dan madrasah mereka. Rekaman video serangan brutal yang menggambarkan pejabat polisi bersama-sama dengan gerombolan massa tidak dapat diabaikan tanpa respons dunia,” lanjutnya.
Situasi anarki juga meningkat oleh kampanye kebencian yang dipromosikan oleh politisi dan fanatik agama dengan tujuan memusnahkan umat Islam pada khususnya.
“Langkah-langkah harus dilakukan untuk mencegah terulangnya pembantaian semacam itu,” imbuhnya.
“Kami mengecam mereka yang telah mengambil hukum di tangan mereka sendiri. Serangan dan pembakaran rumah, masjid dan madrasah tidak dapat dibiarkan begitu saja dan mereka yang bertanggung jawab harus dihukum,” bunyi pernyataan.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Tindakan harus diambil terhadap para pemimpin BJP seperti Amit Shan dan Kapil Mishra, yang telah menghasut massa dan mengumpulkan mereka untuk menghancurkan protes damai yang merupakan hak konstitusional untuk mengungkapkan pendapat warga.
“Kami menyampaikan belasungkawa mendalam kami kepada keluarga para korban yang harus menanggung kekerasan mengerikan,” ujarnya.
Organisasi itu juga salut dan tersentuh oleh Muslim dan Hindu yang memberikan bantuan untuk melindungi para korban di tengah serangan brutal.
Menurut MAPIM, pemerintah BJP terlibat dengan kekerasan saat ini, mengulangi serangan masjid Gujarat dan Babri.Pemerintah telah melepaskan amarah dan pembalasan di jalan-jalan yang mengakibatkan banyak korban di antara anak-anak, wanita dan usia lanjut.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Kita tidak bisa diam tentang kekejaman yang masih berlanjut saat ini, dan menuntut agar komunitas internasional segera turun tangan untuk menghentikan kekerasan,” katanya.
“Kami juga menyerukan dengan kuat bahwa rakyat India untuk melanjutkan kembali hidup berdampingan secara harmonis antara orang-orang dari agama, kasta dan kepercayaan yang berbeda,” lanjutnya.
Mereka tidak boleh tunduk pada provokasi kebencian dan kampanye permusuhan oleh para politisi dan massa untuk menghancurkan integritas India, lanjutnya.
MAPIM juga mendesak aktivis perdamaian dan hak asasi manusia, para cendekiawan, jurnalis, profesional, dan aktivis LSM untuk bersatu menentang supremasi partai yang berkuasa pemerintah BJP dan nasionalis Hindu.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Kebencian dan kekerasan terhadap agama, yang didukung oleh kelompok-kelompok agama dan elit politisi tidak dapat dibiarkan. Ini bertentangan dengan konstitusi India dan menantang inti dari masyarakat pluralistik sekuler India, lanjut pernyataan.
“Kami menegaskan kembali bahwa perilaku aparat hukum pemerintah India terhadap Muslim, juga penguncian yang tidak manusiawi terhadap Kashmir dan vonis pada Masjid Babri akan menimbulkan kemarahan umat Islam di India dan dunia.
“Kami memanggil semua Muslim dan Hindu dan agama lain, di antara para pemimpin agama, politisi, cendekiawan dan aktivis sosial di Malaysia untuk bergabung dalam persatuan untuk menuntut India menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan penuh kepada orang-orang tak berdosa yang menjadi sasaran gerombolan massa,” lanjut bunyi pernyataan.
Pernyataan disahkan oleh Sekretariat untuk Majelis Ulama Asia, serta didukung beberapa organisasi massa, seperti: Aliansi Masjid Dunia dalam Pertahanan Al-Aqsa, Gerakan Pemuda Muslim Malaysia, Persatuan Ulama Malaysia, Misi Perdamaian Global, Persatuan Sejagat Kebajikan Rakyat Malaysia, Haluan Malaysia, Persatuan Persaudaran Muslimah Malaysia, Jama’iy Perak, Ikatan Muhibbah India Muslim Malaysia, Citizens International, IReach Malaysia, Persatuan MAWAR, PERMIM, Masjid Majlis Muafakat Muslimah, Gerakan Kepenggunaan Masjid, Persatuan Dhuaafa dan Pengupayaan Masyarakat dan Pusat Dhuaafa Sejahtera. (T/RS2/RS3)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)