Selangor, MINA – Majlis Perundingan Pertumbuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya ulama dunia, Syaikh Yusuf Qaradhawi yang wafat pada Senin (26/9/2022) di Doha Qatar.
Menurutnya, muslim di seluruh dunia berduka atas meninggalnya seorang ulama yang sulit ditemukan ini. Seorang Mursyid yang sangat mendalam ilmunya dan seorang da’i besar yang memberikan pencerahan yang sangat jelas, tidak akan bisa tergantikan.
Hal itu disampaikan Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid, Ketua MANAR Dato’ Seri Syekh Ahmad Awang, dan Ketua SHURA Dato’ Wira Syrkh Abdul Ghani, dalam pernyataan tertulis yang diterima MINA pada Selasa (27/9).
“Umat Islam kehilangan seorang ulama besar ketika menerima kabar duka kembalinya beliau ke Rahmatullah, Al Allamah Prof. Syeikh Dr Yusuf Qardawi hari ini, 1 Rabiul Awal 1444 H / 26 September 2022,” tulis pernyataan bersama itu.
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah
Berita ini, kata MAPIM, merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan bagi masyarakat, karena kepemimpinan dan kepedulian Almarhum masih sangat dibutuhkan.
“Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada semua anggota keluarga dan anggota Ikhwanul Muslimin atas meninggalnya seorang Murabbi,” tambahnya.
Seperti pesan Rasulullah bahwasanya kematian seorang ulama adalah musibah yang tak tergantikan.
Di saat umat sangat miskin akan ulama yang kaffah dan berwibawa memberikan pencerahan untuk dikonsultasikan oleh para peziarah gerakan Islam, kepergiannya menyentuh hati para pejuang dakwah.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Sebagai seorang ulama yang gigih menulis puluhan buku yang menjadi referensi ilmiah bagi para ulama dan pemikir Islam, sosok betapa pentingnya almarhum tidak dapat disangkal.
Hingga kini, ia telah menulis ratusan buku dan telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Buku-buku Qardhawi membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mulai dari urusan rumah tangga hingga negara dan demokrasi.
Syaikh Yusuf Qaradhawi adalah seorang Mujahid yang terjun langsung ke bidang dakwah dan tarbiyyah umat sehingga pengaruhnya ditakuti oleh para penindas.
Pemikiran duniawinya telah mencerahkan kebingungan umat menghadapi qadhiyyatul ummah ‘alamiyyah. Ketajaman argumentasinya dengan tingkat disiplin keilmuan yang sangat tinggi telah berdampak pada para penggiat dakwah yang dibekali dengan pemikiran, wawasan, belusub dan manhaj dalam sebuah gerakan dakwah mustamirrah yang jelas.
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
Sosoknya mampu menghadirkan wahana pemikiran Islam ke berbagai kalangan dan berbagai persoalan umat.
Qardhawi juga dikenal sebagai ulama yang pemberani dan kritis. Penglihatannya sangat luas dan tajam. Karena itu, banyak pihak merasa ‘panas’ dengan berbagai pemikirannya yang kerap dianggap menyudutkan pihak tertentu, termasuk pemerintah Mesir.
Lebih mengesankan lagi, beliau telah memberikan kerangka berpikir bagi setiap Muslim untuk menghadapi isu-isu terkini.
Sebagai seorang guru dakwah, beliau masih memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap mad’u dari berbagai kalangan, termasuk umara’, dengan visi perjuangan menegakkan “li ‘ila Kalimatillah” dan “liyuz hirahu aladdini kullih”, almarhum benar-benar meninggalkan warisan dakwah di bidang yang luas.
Baca Juga: Kerajaan Saudi Sampaikan Pernyataan atas Perkembangan Terkini di Suriah
Kepemimpinannya dalam Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional sangat nyata. Pandangannya yang sangat segar dan berwawasan luas sangat ditunggu-tunggu oleh para ulama dunia dan dengan demikian wibawa para ulama dihormati oleh masyarakat. (T/R6/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Qatar-AS Tanda Tangani Perjanjian Senilai $50 Juta untuk Pendidikan di Afghanistan