Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marak Keracunan MBG, Gubernur Jabar Akan Panggil Kepala BGN

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - Kamis, 25 September 2025 - 11:52 WIB

Kamis, 25 September 2025 - 11:52 WIB

15 Views

Gubernut Jawaa Barat Dedi Mulyadi (foto: IG)

Bandung, MINA – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan akan segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul kasus keracunan massal yang terjadi di beberapa wilayah di Jabar.

“Pekan depan kita akan mengundang Kepala MBG yang membidangi wilayah Jawa Barat untuk dilakukan evaluasi,” kata Dedi di Bandung, baru-baru ini (24/9).

Dedi menegaskan, evaluasi ini akan dilakukan secara paripurna dan terbuka, dengan tujuan agar berbagai persoalan yang muncul, termasuk keracunan siswa, tidak terulang kembali di masa mendatang.

Ketika ditanya terkait kemungkinan adanya unsur pidana dalam kasus ini, Dedi menyebut akan memanggil pihak-pihak penyelenggara yang terlibat dalam distribusi makanan program MBG tersebut.

Baca Juga: Kebumen Raih Penghargaan Mandaya Awards 2025

“Nanti saya tanya juga kepada penyelenggara, apakah program ini akan diteruskan atau harus dievaluasi lebih mendalam,” ujarnya.

Kasus keracunan makanan MBG sebelumnya terjadi di dua kabupaten, yakni Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat.

Di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, sebanyak 657 orang mengalami gejala keracunan pada Selasa (16/9). Dari jumlah tersebut, 19 orang sempat dirawat dan kini sudah dinyatakan pulih.

Sementara di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, lebih dari 300 siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG pada Senin (22/9).

Baca Juga: Beasiswa Pemuda Tangguh Akan Diperluas, Target 24 Ribu Anak Surabaya Kuliah Tahun 2026

Akibat kejadian tersebut, BGN memutuskan untuk menghentikan sementara program MBG di wilayah terdampak guna melakukan evaluasi total terhadap proses produksi, distribusi, dan standar pengelolaan makanan.

Dedi menyebut evaluasi yang dilakukan tidak hanya untuk memeriksa kualitas makanan, tetapi juga menilai sistem pengawasan dan koordinasi antara pemerintah daerah, BGN, serta pihak penyelenggara di lapangan. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam mencegah kasus serupa terulang di masa depan.

“Tujuan utama kita adalah memastikan program MBG benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan justru membahayakan,” tegasnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, khususnya di wilayah terpencil dan kurang mampu. Program ini menyasar siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 6,6 Guncang Sarmi Papua.

Namun, kasus keracunan massal yang terjadi di Kabupaten Garut dan Bandung Barat menimbulkan kekhawatiran publik tentang standar keamanan pangan dalam pelaksanaannya. Evaluasi yang dilakukan pemerintah Jawa Barat dan BGN diharapkan dapat memperkuat sistem pengawasan serta memastikan makanan yang didistribusikan aman dan berkualitas. []

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: Validasi Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Makassar Rampung, Siap Uji Publik

Rekomendasi untuk Anda