Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maraknya Kasus Perceraian, UII Selenggarakan Sekolah Pra Nikah

Fauziah Al Hakim - Senin, 31 Juli 2017 - 22:35 WIB

Senin, 31 Juli 2017 - 22:35 WIB

244 Views ㅤ

Yogyakarta, MINA – Pusat Kajian Pengembangan Hukum Lokal (CLDS) Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Yayasan Abituren Pendidikan Hakim Islam Negeri (YAPHIN) menyelenggarakan Sekolah Pra Nikah (SPN) Assakinah sebagai bentuk respon atas tingginya perceraian/">angka perceraian dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Indonesia.

Dikutip dari rilis UII, kegiatan SPN Assakinah tersebut dibuka secara resmi oleh Soewadi, selaku Ketua Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu di Ruang Sidang Utama Lantai 3 Fakultas Hukum UII.

“Salah satu persoalan yang banyak menimpa kehidupan rumah tangga sehingga mengakibatkan perselisihan dan perceraian adalah persoalan kesehatan jiwa,” ujar Soewadi dalam sambutannya.

“Masalah mental dan psikis lebih sering menjadi faktor pemicu. Oleh karena penting adanya pembekalan pra nikah untuk mempersiapkan pasangan muda memasuki dunia keluarga,” paparnya.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Sementara Dekan Fakultas Hukum UII, Aunur Rohim Faqih mengapresiasi dan menyambut baik dengan diadakannya kegiatan sekolah pra nikah tersebut, karena keluarga merupakan bagian pondasi dalam berkehidupan.

“Diadakannya SPN ini sebagai bagian persiapan sebelum berumah tangga, karena keluarga adalah pondasi dalam berkehidupan yang harus dijaga,” ujarnya.

Kepala SPN Assakinah, Romli menambahkan, kasus-perceraian/">kasus perceraian di Indonesia dinilai sudah memasuki tahap mengkhawatirkan karena terus menunjukkan angka peningkatan yang signifikan.

“Sebagian masyarakat enggan mengungkap KDRT kedalam ranah publik, namun menurut data angka KDRT di Indonesia sudah seperti gunung es,” pungkasnya.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama satu setengah bulan setiap Jum’at dan Sabtu sejak resmi dibuka. Selain itu, peserta akan dipandu oleh tenaga pengajar, motivator, dan praktisi yang sudah memiliki pengalaman yang mumpuni di bidangnya. (R/R05/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Rekomendasi untuk Anda