MARBOT.jpg">MARBOT.jpg" alt="MARBOT" width="315" height="231" />
Bogor, 23 Dzukqa’dah1435/18 September 2014 – Marbot atau penjaga masjid dan guru ngaqji yang ada di wilayah Kota Bogor, mulai tahun depan menurut Kepala Bagian Kemasyarakatan Pemkot Bogor, DR. H. Arif.R, akan diberi insentif.
Kebijakan ini, katanya di Bogor Kamis (18/9) petang, merupakan kepedulian Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, terhadap orang-orang kecil tetapi sangat banyak jasanya bagi kemaslahatan ummat.
Marbot adalah seseorang yang ditugaskan untuk menjaga kebersihan dan kerapihan masjid, juga sekaligus menjadi penanggungjawab segala ritual ibadah di masjid seperti adzan lima waktu, bahkan dalam keadaan mendesak bisa juga menjadi imam dan khatib cadangan. Marbot harus siaga selama 24 jam guna mengurusi segala kegiatan di masjid.
Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal
Honor marbot relatif sangat kecil umumnya berkisar antara Rp 200.000 di masjid kecil dan Rp 400.000 di masjid yang agak besar, karena biasanya diambilkan dari dana sumbangan kotak amal yang ada di setiap masjid.
Dengan tugas dan rutinitas yang menjadi beban tanggungjawab marbot di masjid setiap harinya, maka otomatis mereka akan kehilangan kesempatan untuk mencari nafkah dan bekerja seperti manusia biasa lainnya, karena hampir seluruh waktunya tersita untuk mengurusi tempat ibadah tersebut, katanya.
Arif menyebutkan, guru ngaji yang akan diberi insentif adalah mereka yang mengajar mengaji kepada masyarakat di sudut-sudut kampung, yang biasanya melakukan kegiatan secara sukarela karena panggilan hati. “Jadi bukan guru-guru formal di madrasah, karena mereka sudah mendapat penghasilan dari yayasan atau pemerintah.”
Kebijakan untuk memberikan insentif bagi marbot dan guru ngaji ini menurut dia, didasarkan pada pemikiran bahwa ketua rukun tetangga (RT) saja mendapatkan honor, kenapa guru ngaji yang membantu menjadikan anak-anak berahlak baik dan shaleh, tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
Oleh karena di Kota Bogor ada 790 rukun warga (RW) yang tersebar di 68 kelurahan, ujarnya, maka untuk tajap pertama besaran insentif akan dusesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada.
Selain akan memberikan insentif untuk marbot dan guru ngaji, Pemkot Bogor juga menurut Arif berencana mengadakan pelatihan bagi orang yang memandikan jenazah, karena jumlah tenaga ini masih sangat kurang tidak seimbang dengan kebutuhan. (L/R01/ R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant