Mardani: Pembatalan Ceramah UAS Tunjukkan Sikap Tidak Siap untuk Berbeda

Dok Foto: pks.id

Jakarta, MINA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Keadilan Sejahtera () Sera mengatakan, kasus pembatalan jadwal ceramah (UAS) di Universitas Gadjah Mada () Yogyakarta adalah sesuatu yang serius.

“Kejadian Ustaz Abdul somad patut disesalkan dengan amat sangat karena banyak ceramahnya UAS justru banyak memberikan pencerahan,” kata Mardani saat bincang pagi melalui sambungan telepon di Topik Berita Radio Rasil, Kamis (10/10).

Mardani menilai, pelarangan itu menunjukkan sikap yang tidak siap untuk berbeda.

“Saya yakin banyak sekali kawan-kawan dari UGM justru ingin mendengar secara langsung UAS, maka mereka mengundang UAS,” ujarnya.

Menurutnya, dakwah pada dasarnya itu diberikan kebebasan. Indonesia adalah negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga dakwah itu mengajak menyeru manusia untuk ke jalan Tuhan.

“Untuk taqwa, untuk dekat dengan sunnah Nabi, untuk sama-sama membangun dakwah islamiyyah itu adalah sesuatu yang sangat-sangat pancasilais,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, seharusnya di era yang sudah hampir 20 tahun reformasi, ada kebebasan berpendapat, termasuk kebebasan dalam melaksanakan dakwah tanpa harus ada persekusi dan hambatan.

“Buat publik ini juga catatan yang harus diingat. Umat perlu mengambil pelajaran yang besar bahwa kekuasaan ditangan orang yang sholeh akan membawa kebaikan. Dan bisa sebaliknya, karena itu jadikan ini sebagai pelajaran bersama untuk kita semua,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pihak rektorat Universitas Gadjah Mada membatalkan rencana kuliah umum yang akan digelar Takmir Masjid Kampus dengan menghadirkan ustaz Abdul Somad. Rencananya acara tersebut dihelat pada Sabtu (12/10). (L/Ais/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.