Berlin, 17 Dzulhijjah 1435/11 Oktober 2014 (MINA) – Sebuah Masjid di kota Bad Salzuflen, Jerman, dibakar pada Sabtu (11/10), meningkatkan lagi kekhawatiran tentang tingginya Islamofobia dan rasisme.
Masjid itu berada di lantai pintu masuk gedung, di mana pemadam kebakaran melaporkan telah menyelamatkan sembilan orang. Tiga di antaranya adalah anak-anak, Daily Sabah yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Pembakaran terhadap masjid yang banyak dihadiri jamaah berdarah Turki di Jerman itu menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya Islamofobia dan rasisme.
Sebelumnya, Masjid Mevlana di Kreuzberg, Berlin juga dibakar pada 11 Agustus. Kreuzberg juga dijuluki dengan nama “Little Istanbul” di mana warga Turki terbesar di Jerman tinggal di distrik itu, sekitar 40.000 orang.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Satu hari sebelum serangan di Berlin, Masjid Raya Sulaimaniah di kota Bielefeld dibakar oleh tersangka yang membakar Al-Quran di masjid.
Pada bulan Februari, Masjid Central di Cologne, salah satu masjid terbesar di Jerman, menjadi sasaran serangan. Tersangka menabrakkan mobil ke pintu masjid dan berusaha untuk membuat masjid terbakar.
Di Jerman sudah terjadi 81 serangan yang menargetkan masjid sejak 2012. Sebanyak 219 serangan dilakukan antara tahun 2001 hingga 2012.
Meskipun pembakaran tetap langka, namun kejahatan dari kebencian yang menargetkan Muslim di Eropa telah menyebar. (T/P001/R11)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)