Madinah, MINA – Otoritas Pengembangan Wilayah Madinah (MRDA) mengumumkan rencana pelaksanaan tahap pertama Proyek Raja Salman untuk Perluasan Masjid Quba.
Dengan perluasan baru yang mencakup pengembangan lingkungan masjid, total luas masjid akan bertambah 10 kali lipat dengan kapasitas menampung 66.000 jamaah. Saudi Gazette melaporkan, Rabu (28/12/2022).
Fase pertama perluasan masjid mencakup pemindahan lebih dari 200 properti real estat.
Pihak berwenang akan menambah jumlah pohon palem dan peternakan untuk mengintegrasikannya dengan kompleks masjid dan situs bersejarah.
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Pawai Dukung Badai Al-Aqsa
MRDA memberi waktu satu bulan untuk pemilik properti yang ditandai untuk pengambilalihan sebelum memutuskan sambungan air, listrik, dan layanan utilitas lainnya di awal Rajab, sebelum pembongkarannya.
Proyek Raja Salman untuk Perluasan Masjid Quba mencakup sejumlah wakaf dan pertanian bersejarah selain rumah-rumah yang berdekatan dengan masjid.
Berbicara pada sesi dialog pembukaan Pameran Proyek Madinah berjudul MEDEX 2022 Kamis lalu, Emir Madinah Pangeran Faisal bin Salman berbicara tentang perluasan Masjid Quba, mengatakan bahwa proyek tersebut akan berlangsung dalam beberapa bulan.
Butuh waktu sekitar 6-7 tujuh tahun untuk menyelesaikan studi tentang perluasan Masjid Quba.
Baca Juga: Para Menlu Arab dan Turkiye Akan Bertemu di Yordania Bahas Situasi Terkini Suriah
Masjid Quba adalah masjid pertama yang diawasi oleh otoritas Madinah, sebagai masjid terbesar kedua setelah Masjid Nabawi di wilayah Madinah.
Masjid Quba akan menjadi masjid terbesar ketiga di Arab Saudi dari segi daya tampung setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Proyek perluasan ini bertujuan untuk menampung jumlah jamaah terbesar selama musim haji. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Walid Barakat Bebas Setelah 42 Tahun di Penjara Suriah