Jerusalem, MINA – Penggalian-penggalian selama sebelas tahun yang dilakukan Tim Arkeolog dari The Hebrew University of Jerusalem, diketuai oleh Katia Cytryn-Silverman, dikabarkan telah menemukan masjid tertua di dunia.
Masjid tersebut berlokasi di Israel, tepatnya di selatan Tiberias di kaki Gunung Berenice dan tepi Kinneret, Laut Galilea. Demikian Arab News, yang dikutip MINA, Selasa (26/1).
Awalnya tim arkelog menemukan puing-puing di bawah reruntuhan bangunan yang diduga berasal dari periode Romawi Timur, Bizantium.
Setelah mengadakan penelitian-penelitian, Tim Arkeolog meyakini bahwa bangunan tersebut adalah masjid berasal dari periode awal Islam. Masjid tersebut berukuran 22 x 49 m2.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Penemuan situs kuno itu diumumkan setelah para arkeolog melakukan penggalian selama 11 tahun.
Diduga, masjid tersebut dibangun pada awal tahun 635 M oleh seorang sahabat Nabi Muhammad, Shurahbil ibn Hasana, yang merupakan komandan tentara muslim yang menaklukkan Levant pada abad ketujuh masehi.
“Kami tidak dapat memastikan bahwa ini adalah milik Shurahbil. Tapi, kami memiliki sumber bersejarah yang menyebutkan Shurahbil mendirikan sebuah masjid di Tiberias ketika ia menaklukan wilayah tersebut pada tahun 635,” ujar Katia.
Ia menambahkan, penggalian di Tiberias akan segera dilanjutkan, atas kerja sama antara Universitas Ibrani dan Institut Arkeologi Protestan Jerman di Bukit Zaitun. (R/R11/P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)