Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MATA-MATA BERUSAHA CURI INFORMASI MENGENAI PENGADAAN 12 KAPAL SELAM AUSTRALIA

Widi Kusnadi - Selasa, 10 November 2015 - 04:28 WIB

Selasa, 10 November 2015 - 04:28 WIB

345 Views

<a href=

kapal selam" width="300" height="200" class="size-medium wp-image-89470" /> kapal selam

Sydney, 27 Muharram 1437, 10 November 2015 (MINA) – Mata-mata dari China dan Rusia telah berupaya meretas untuk mencuri infomasi mengenai rencana Jerman, Prancis dan Jepang membangun kapal selam generasi terbaru Australia, demikian menurut laporan sebuah media, Senin, DPA melaporkan.

Upaya peretasan ditujukan kepada calon perusahaan galangan kapal yang akan memenangi kontrak senilai 22 miliar dolar Australia atau sekitar 14 miliar dolar AS bagi pembangunan armada kapal selam.

Ketiga perusahaan, yakni ThyssenKrupp Marine Systems dari Germany, DCNS dari Prancis dan pemerintah Jepang, memiliki infomasi yang sangat peka tentang persyaratan teknis AL Australia bagi kapal selam non-nuklir generasi barunya.

Ketiga penawar telah dipaksa mengandalkan pengiriman lewat tangan informasi sensitif dan pemerintah Australia telah memeriksa keamanan jagad maya pada setiap penawar asing.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

“Kami mengalami sekitar 30 hingga 40 upaya peretasan per malam. Itulah apa yang dikatakan orang-orang IT kami,” ujar Manfred Klein, manajer kampanye ThyssenKrupp Marine Systems di Kiel, kepada koran tersebut, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

John White, ketua kelomok perusahaan Jerman itu di Australia, menyatakan kepada suratkabar itu upaya spionase memang sudah diperkirakan.

“Mereka berupaya berkomunikasi dengan setiap orang,” ujar White. “Spionase dan pelanggaran keamanan…anda harus memperkirakan itu akan terjadi. Setiap orang bermain dalam game tersebut. Itu ruang tempat orang bermain. Kami tidak mencurigai siapa-siapa, tetapi kami mencurigai setiap orang.”

Suratkabar itu mengatakan para penawar tidak menyatakan dari mana para peretas itu berasal, tetapi beberapa sumber secara tidak resmi menunjuk kepada China dan Rusia.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Penawaran bagi kontrak kapal selam Australia itu ditutup pada 30 Nopember dan pemerintah akan memilih pemenang kontrak bagi pengadaan 12 kapal selam pada pertengahan 2016. (T/R07/R01)

Mi’raj Islamic News Agency MINA).

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Internasional
Eropa
Internasional