Kairo, 21 Sya’ban 1434/30 Juni 2013 (MINA) – Mayoritas warga Mesir yang terdiri dari beberapa partai politik dan independen menggelar aksi demo damai di Rab’ah Adawiyah, Kairo, Ahad (30/6), sebagai upaya pembelaan presiden terpilih mereka dari demo oposisi yang berlangsung di Tahrir Square pada hari yang sama.
“Pendukung Mursi jauh lebih banyak. Ada sebelas partai yang ikut bergabung mendukung pemerintahan Mursi, termasuk petinggi Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) yang ikut dalam prosesi damai di perempatan Kairo itu,” kata Dany Novery, koresponden kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) di Kairo.
Salah satu lembaga survey di Mesir memberikan laporan jumlah partisipan demo di Rab’ah Adawiyah jauh lebih banyak yakni mencapai 250 ribu orang dibanding demo oposisi di Tahrir Square yang mencapai kisaran 37 ribu orang.
Meskipun jumlahnya yang banyak, menurut Dany, para pendukung Mursi mampu melakukan pawai dengan damai dan tertib. Setiap waktu shalat tiba, mereka langsung bergegas untuk shalat dan tidak banyak berbicara.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Ketika shalat malam (tahajud) sekitar pukul dua pagi pun mereka berjamaah dan dalam keadaan sunyi, mereka pun sangat tertib dan ketika para pria shalat, para wanita memungut sampah-sampah agar rapi kembali,” kata Dany.
Dany menambahkan, ketika selesai para pendukung Mursi menulis pernyataan yang meminta maaf kepada para penduduk yang tinggal di area Rab’ah Adawiyah karena telah membuat kebisingan dengan adanya demo bukti pembelaan ini.
“Berbeda dengan di Tahrir yang berteriak dan mengancam akan melakukan aksi anarkis jika dalam enam jam Mursi tidak turun dari kepresidenan,” tambah Dany.
“Mobil oposisi yang lewat depan mereka pun tidak mereka apa-apakan. Biasanya kalau dalam situasi yang berbeda, para pendemo pasti akan melempari mobil lawan yang lewat di depan mereka, ini menunjukkan saking damainya demo mereka,” tegas Dany.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Menurut koresponden MINA, sangat disayangkan mayoritas media nasional Mesir malah lebih banyak menyoroti demo yang ada di Tahrir daripada di Rab’ah, meskipun sudah diketahui jumlah mana yang lebih besar. “Bisa terlihat media juga berusaha menjatuhkan Mursi,” tambah Dany.
Sejak beberapa hari terakhir pihak oposisi menggencarkan demonstrasi besar-besaran ini, memperingati satu tahun masa pemerintahan Mursi sejak dilantik 30 Juni 2012 lalu. Oposisi yang sudah berada di Tahrir mengancam akan menggulingkan Mursi secara paksa jika presiden terpilih secara demokrasi itu tidak turun dari jabatan.
Dewan militer Mesir telah menyiagakan militer dan tank-tank di Tahrir guna melindungi bangunan dan properti dari pengrusakan-pengrusakan anarkis. Salah satu petinggi militer menyatakan pemerintah militer menurunkan polisi dan militer bukan untuk menyerang warga pendemo, namun melindungi infrastuktur dari penzarahan kasar mereka. (L/K /P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB