Yerusalem, MINA – Otoritas Israel akan menyetujui pembangunan 5.400 unit baru permukiman di seluruh Tepi Barat, media Israel melaporkan pada Ahad (4/10).
Langkah itu dilakukan hanya beberapa pekan setelah Uni Emirat Arab (UEA) mengklaim bahwa Israel akan menunda proyek permukiman baru untuk mencaplok sekitar 30 persen wilayah Tepi Barat.
Sesi resmi akan diadakan pada 12 Oktober di bawah instruksi Perdana Menteri Netanyahu untuk menyetujui rencana pembangunan itu dan menandatangani pelaksanaannya, demikian dikutip dari The New Arab.
Harian Israel Hayom melaporkan, rencana perluasan dilaporkan mencakup lebih dari 2.000 unit rumah di permukiman Beitar Illit ultra-ortodoks dekat Yerusalem, 629 di Eli, 560 di Gilo, 286 di Har Brakha, 181 di Einav, dan 120 di Kedem.
Baca Juga: Netflix Dikecam Usai Hapus Film Tentang Palestina
Netanyahu menunda mengumumkan rencana tersebut dalam beberapa pekan terakhir agar tidak membahayakan perjanjian normalisasi dengan UEA dan Bahrain, kata media Israel, mengutip sumber yang dekat dengan Perdana Menteri.
Permukiman Israel yang dibangun di Tepi Barat ilegal menurut hukum internasional dan dianggap sebagai hambatan utama bagi kesepakatan perdamaian di masa depan.
Pengadilan Pidana Internasional (ICC) dalam beberapa bulan terakhir berusaha membuka penyelidikan kejahatan perang terhadap aktivitas Israel di Tepi Barat dan Gaza, termasuk penyelidikan atas pembangunan permukiman Israel. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari RS Indonesia di Gaza Utara
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur