Ramallah, MINA – Pengawas Umum Media Resmi Palestina, Menteri Ahmed Assaf, mengatakan media Palestina beroperasi di tengah tantangan luar biasa yang diberlakukan oleh pendudukan Israel, yang berujung pada pembunuhan jurnalis. Demikian dikutip dari Wafa, Kamis, (16/3).
Dalam pidatonya di KTT Palestina untuk Komunikasi Sosial yang diadakan di Ramallah, Rabu, (16/3), menteri Assaf mengatakan pendudukan Israel berusaha membuat wartawan merasa bahwa melakukan tugas jurnalistik membuat mereka mati.
Assaf menekankan, ancaman dan tantangan yang dipaksakan oleh pendudukan ditanggapi dengan tekad yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh media Palestina dalam menjalankan tugasnya, sama seperti mereka tidak pernah mundur sedetik pun dalam menghadapi terorisme Israel.
Dia sangat menghargai tingkat dan status yang dicapai media Palestina dengan mengimbangi revolusi digital, yang menunjukkan bahwa media resmi memiliki 25 platform di media sosial, tujuh di antaranya dalam bahasa asing yang berbeda.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Platform ini membantu kami menangani dunia dan menyebarkan narasi kami yang didasarkan pada kebenaran dalam menghadapi narasi palsu Zionis,” kata Assaf.
Dia menambahkan, tingkat akses bulanan ke platform media digital resmi mencapai 100 juta, angka yang mencerminkan ukuran dari upaya luar biasa yang dilakukan oleh para pekerja di media resmi.
Assaf menegaskan, tentara pendudukan sedang dikejar oleh koresponden Otoritas Publik untuk Radio dan Televisi dan media Palestina pada umumnya, itulah sebabnya mereka ditembak dan dijadikan sasaran dalam segala bentuk. (T/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya