Jakarta, MINA – Melalui program Santripreneur, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI ingin mengupayakan peningkatan jumlah entrepreneur atau pengusaha di Indonesia, terutama dari kalangan santri.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyebut pentingnya untuk menciptakan entrepreneur-entrepreneur baru karena jumlah pengusaha di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Singapura, Malaysia dan Thailand, apalagi dengan negara-negara maju.
“Dari jumlah populasi Indonesia yang hari ini lebih dari 260 juta orang, jumlah populasi pengusahanya cuma 3,47 persen. Dan kita kalo dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand (4,5 persen) masih kalah jauh, apalagi dengan Singapura (8 persen), Amerika dan Eropa (10-12 persen),” kata Saidah dalam sambutannya pada kegiatan Camp Kompetisi BAZNAS Santripreneur di gedung Lemhanas RI Jakarta, Sabtu (12/8).
Selain itu, Saidah mengatakan, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045 mendatang sehingga harus dimaksimalkan potensinya, salah satunya melalui BAZNAS Santripreneur.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Saidah menyebut, dari data Kementerian Agama tahun 2022 jumlah pesantren di Indonesia sebanyak 34.632 dengan jumlah santri 4.766.632.
Menurutnya, jumlah sebesar ini adalah peluang untuk mengembangkan kemampuan di kalangan santri milenial pada bidang kewirausahaan.
“Nahh ini tantangan buat BAZNAS, bisa ga semakin banyak orang yang secara mandiri dengan kreativitas dan inovasinya bisa membuat mandiri dirinya sendiri dan bisa memandirikan orang-orang di sekitarnya,” katanya.
BAZNAS Santripreneur adalah program BAZNAS RI yang diluncurkan pada 2022. Peserta program ini adalah santri dan alumni santri, pria maupun wanita, yang memiliki semangat kewirausahaan. (L/RE1/P1)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Mi’raj News Agency (MINA)