Ankara, MINA – Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu mengatakan proses pengiriman tahap pertama sistem pertahanan udara S-400 Rusia berjalan sesuai rencana, tanpa menghadapi masalah, meskipun menghadapi keberatan dan ancaman dari Presiden AS Donald Trump dan sekutu
“Turki menerima pegiriman tahap pertama Rudal S-400 itu pada Jumat, 12 Juli kemarin,” demikian Kementerian Pertahanan Turki, Sabtu (13/7).
“Penerbangan pertama peralatan sistem pertahanan rudal udara regional jarak jauh S-400, yang diadakan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan udara dan rudal Turki, telah mulai tiba di Pangkalan Udara Mürted di Ankara pada 12 Juli 2019,” kata kementerian itu dalam pernyataan pers tertulis.
Penerbangan kargo pertama dari Rusia tiba di Pangkalan Udara Mürted di ibukota Ankara, mengirimkan dua batch S-400. Demikian Hurriyet Daily News melaporkan yang dikutip MINA, Sabtu.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
:”Pengiriman S-400 akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang”, Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis.
“Sistem akan mulai beroperasi segera setelah benar-benar siap, seperti yang akan diputuskan oleh otoritas terkait,” tambah pernyataan SSB.
“Ini adalah kesepakatan yang sudah dilakukan dan prosesnya sedang berjalan. Kami sedang mengoordinasikan ini – apakah itu izin untuk penerbangan atau personel yang akan datang. Kementerian Pertahanan kami telah membuat pengumuman yang diperlukan,” kata Menlu Turki Çavuşoğlu dalam konferensi pers bersama dengan mitranya dari Swiss Ignazio Cassis.
“Tidak ada masalah. Prosesnya akan berlangsung dengan cara yang sehat,” Çavuşoğlu menambahkan.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Sementara itu, Bülent Turan, Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa mengatakan, Turki membeli sistem pertahanan udara AS S-400 Rusia adalah hasil dari sikap tegas Turki berdasarkan hak kedaulatannya,” kata Turan kepada Anadolu Agency.
Ia menegaskan, Turki membeli sistem pertahanan udara S-400 untuk kebutuhan keamanannya, kata Turan. Dia meminta masyarakat internasional untuk menghormati hak-hak kedaulatan Turki.
Juru bicara Kremlin Dmitriy Peskov juga mengkonfirmasi pengiriman itu.
“Semuanya sedang dilakukan sesuai dengan kesepakatan. Para pihak memenuhi kewajibannya,” kata Peskov.
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis
Penerbangan kedua mengirim peralatan diharapkan pada hari-hari berikutnya dan pengiriman ketiga “berisi lebih dari 120 rudal dengan berbagai jenis” akan dikirim melalui laut, menurut sumber militer, Kantor Berita Rusia, TASS melaporkan.
NATO, di sisi lain, mengatakan kedatangan S-400 di Turki “memprihatinkan.
“Kami khawatir tentang konsekuensi potensial dari keputusan Turki untuk memperoleh sistem S-400, sebab Turki adalah anggota NATO (Persekutuan Pertahanan Atlatik Utara kata seorang pejabat NATO. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel