Serang, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pada 2018 pihaknya akan memprioritaskan pembenahan madrasah.
“Tahun 2018, kita akan mulai prioritas membenahi madrasah agar setelah itu tidak ada lagi cerita madrasah yang kondisinya memprihatinkan, khususnya di Banten” kata Menag pada Malam Apresiasi Pendidikan Madrasah Provinsi Banten di Serang, Kamis (14/12).
Sejumlah siswa, guru, kepala madrasah, dan pengawas madrasah menerima penghargaan dari Kanwil Kemenag Provinsi Banten. Salah satu kategorinya adalah Guru Dedikatif yang diperoleh Ridwan dari MI An Nazwa Dua Pasir Muncang, Cigemblong, Lebak.
Dikutip dari rilis Kemenag, cuplikan video dedikasi Ridwan dalam mengembangkan MI di daerahnya ditayangkan, disaksikan Menag, Gubernur Banten Wahidin Halim, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, Kakanwil Kemenag Banten A Bazari Syam dan ratusan guru madrasah di Banten.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Memprihatinkan. Tidak hanya kondisi madrasah yang sangat sederhana, berdinding gedek dan berlantai tanah, akses ke lokasi juga jauh. Kondisi jalan juga becek, terlebih di musim hujan.
“Melihat tayangan masih ada madrasah yang kondisinya memprihatinkan, saya mohon maaf,” tutur Menag.
“Saya ingin tidak ada lagi cerita soal kondisi madrasah yang memprihatinkan di Banten,” imbuhnya.
Menag mengajak Kakanwil dan para Kepala Kankemenag di Banten untuk segera mendata di wilayahnya masing-masing terhadap madrasah yang kondisinya memprihatinkan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Kanwil harus segera mengidentifikasi madrasah yang atapnya bocor, lantainya masih tanah, bangku kursinua tidak layak, serta dindingnya dari gedek.
“Setelah kita memiliki data, saya ingin Kemenag turun tangan untuk membenahi madrasah yang seperti itu,” tegasnya.
“Tahun 2018 harus ada perubahan signifikan pada madrasah di Banten khususnya yang memerlukan bantuan,” tandasnya. (R/R05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru