Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pertemuan Internasional untuk Perdamaian ke-38 yang diselenggarakan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Senin (23/9).
“Saya memandang pertemuan ini fundamental dalam menyusun langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan perdamaian dunia,” kata Menag di Paris.
Dalam pertemuan ini, Menag juga menyampaikan salam dari Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto untuk Presiden Prancis.
Menag mengatakan, Presiden Macron menjadi pembicara kunci pada pembukaan International Meeting for Peace ini.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Presiden Macron mengatakan, “Agama memainkan peran penting dalam usaha re-humanisasi di tengah gejala dehumanisasi, khususnya melihat apa yang terjadi di Jalur Gaza.”
Membayangkan perdamaian, menurut Presiden Macron, menjadi langkah krusial dalam mewujudkan perdamaian. “Membayangkan artinya menciptakan hal baru berdasarkan realita yang ada,” kata Macron, seperti disampaikan Menag.
Presiden Prancis, lanjut Gus Men, mengingatkan semua pihak harus menyadari kenyataan bahwa dunia menjadi tempat hidup bersama. Karenanya, “Kita harus saling mengakui keberadaan sesama manusia serta menihilkan permusuhan.”
Di sisi lain, Prancis menjadi salah satu negara yang mendukung serangan Israel ke Gaza. Hal itu terkesan menjadi hal yang kontradiktif ketika pemimpin negaranya menyerukan perdamaian, tetapi di sisi lain mendukung agresi dan aksi genosida di Gaza, Palestina. []
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini
Mi’raj News Agency (MINA)