Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Ingatkan Guru Madrasah Agar Ajarkan Agama dengan Cinta

Fauziah Al Hakim - Selasa, 16 Oktober 2018 - 22:25 WIB

Selasa, 16 Oktober 2018 - 22:25 WIB

0 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan guru madrasah untuk mengajarkan agama dengan cinta dan kasih sayang.

Hal ini disampaikan Menag, Selasa (16/10) saat menyampaikan Keynote Speech pada Seminar Nasional Pendidikan, di Syahidah Inn UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Turut hadir dalam seminar,  Rektor UIN Syarif Hidayatullah Dede Rosyada, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta Saiful Mujab,  Kepala Kankemenag Kota Tangerang Selatan, serta pengurus PGMI dari 20 provinsi di Indonesia.

Dikutip dari rilis Kemenag, pada seminar yang digagas oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) ini, Menag menyampaikan Keynote Speech dengan tema “Pendidikan Islam dan Masa Depan Indonesia”.

Menurut Menag, Indonesia memang bukan negara yang berdasarkan agama. Namun, kehidupan masyarakat Indonesia tak pernah bisa dilepaskan dari agama.

Baca Juga: 88 Bus Merapat, Ini Imbauan untuk Jamaah Taklim Pusat Saat Arus Pulang

“Doa-doa dipanjatkan oleh orang tua kita, bahkan sejak kita ada di dalam kandungan,” kata Menag.

Tak hanya itu, setiap acara-acara di Indonesia, bahkan acara kenegaraan sekalipun, selalu dimulai atau ditutup  dengan doa. “Coba bandingkan, negara mana yang seperti itu. Ini adalah negara bangsa yang amat agamis. Itulah jati diri bangsa Indonesia,” tegas Menag.

“Melalui guru-guru yang ada di lembaga Keagamaan dalam hal ini guru madrasah, dapat disampaikan esensi beragama yang semestinya hadir di Indonesia.  Ini yang kami sebut di Kementerian Agama dengan moderasi beragama,” jelasnya.

Menurut Menag, penting bagi guru madrasah untuk memahami moderasi beragama. Atau dalam Islam dikenal dengan Islam Wasatiyah.

Baca Juga: Aat Surya Safaat Tekankan Pentingnya Literasi dan Etika Bermedia Sosial

Lebih lanjut Menag menyampaikan, bahwa  setiap manusia apapun etnisnya, apapun agamanya, memiliki ruh Ilahiah. Itulah kenapa agama hadir, agar eksistensi manusia itu tetap terlindungi. Agama hadir untuk memanusiakan manusia.

“Maka esensi pendidikan Islam adalah memanusiakan manusia. Ajarkan agama dengan sepenuh cinta dan kasih sayang,” tegas Menag.

“Bagaimana anda mengajar kan agama, tapi anda mengajarkan dengan cara yang tidak memanusiakan manusia. Padahal hakikat beragama adalah memanusiakan manusia?” pungkas Menag. (R/R05/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selama Ramadhan, Pemprov DKI Gelar Pasar Pangan Murah di 193 Lokasi

 

 

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Masuki Ramadhan dengan Hati Bersih dari Iri dan Dengki

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia