Makassar, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi Sidang Tanwir Muhammadiyah dan Munas Alim Ulama NU yang menegaskan pentingnya menjaga komitmen keislaman dan kebangsaan.
“Saya sangat mengapresiasi Muhammadiyah dan NU yang sama-sama menegaskan pentingnya menjaga komitmen keislaman dan kebangsaan, dengan cara mewujudkan kehidupan politik yang berkeadaban luhur disertai jiwa ukhuwah, damai, toleran, lapang hati,” kata Lukman di Makassar pada Sabtu (2/3) dikutip MINA dari rilis Kemenag.
Lukman menjelaskan, kedua ormas terbesar di Indonesia ini menegaskan kesamaan pandangan bahwa Pancasila sebagai dasar ideologi berbangsa dan bernegara tidak bertentangan dengan keyakinan dan praktik keagamaan Islam. Mempraktikkan nilai Pancasila dengan baik sama artinya dengan menjalankan prinsip pokok ajaran Islam.
“Baik Muhammadiyah maupun NU mengajak kita semua menghindarkan diri dari praktik-praktik tercela seperti ujaran kebencian, permusuhan, dan menyebarkan berita bohong (hoaks), yang diyakini bertentangan dengan prinsip hifz al-‘aql (menjaga akal) dalam syariat Islam,” tambahnya.
Baca Juga: Gencatan Senjata Tercapai di Gaza, ARI BP Potong Nasi Tumpeng
Menurut Lukman, penegasan terhadap keislaman dan kebangsaan tersebut sangat penting untuk memperkuat komitmen terhadap demokrasi, yang di antara ritualnya adalah melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu), yang mulai tahun ini diselenggarakan secara serentak.
Dengan berdasar pada komitmen keislaman dan kebangsaan itu, ia mengimbau, agar pemilihan umum tidak dijadikan ajang mempolitisasi isu-isu agama sebagai alat pemecah belah masyarakat. (R/Gun/P2)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Sabtu Ini Diguyur Hujan Intensitas Ringan
Miraj News Agenci (MINA)
Baca Juga: Ibunda Mahfud MD Meninggal Dunia