Banjarmasin, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menekankan pentingnya pendidikan pra nikah bagi calon pengantin.
Ia mengatakan, hampir semua orang tua (dahulu) praktis tidak cukup mendapatkan bekal menjadi orang tua, begitu saja terjun bebas menjadi orang tua. Kurang memahami apa filosofi membangun keluarga, apa itu sakinah mawaddah warrahmah. Sakinah itu apa, apakah sesuatu yang given atau proses, belum lagi persoalan lain
“Saya mengapresiasi Nasyiatul Aisyiyah yang mempunyai program sama, yaitu pendidikan pra nikah, ini bisa dikerjasamakan. Saya punya mimpi setiap pasangan bisa menunjukkan bahwa meraka pernah ikut pendidikan pra nikah,” ujar Menag saat memberikan materi pada Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (3/11). Demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.
“Seringkali kita selalu menekankan pendidikan anak, namun kita lupa, justru yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan orang tua,” tuturnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
“Menjadi orang tua itu tidak sederhana, butuh pengetahuan, menjadi orang tua harus dipersiapkan. Maka pendidikan pra nikah menjadi sangat penting, ini yang sekarang kita sedang perbanyak fasilitator pendidikan pra nikah,” kata Menag.
Menag mengapresiasi tema Tanwir, bagaimana mempersiapkan perempuan muda Islam berkemajuan, sebagai gerakan dan keluarga ini sangat penting.
“Wawasan bagi orang tua tidak hanya terkait dengan agama yang harus diamalkan, tapi juga wawasan yang lebih kekinian dan aktual tentang kehidupan kemasyarakatan,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Menag, Direktur Penais Khoiruddin, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Mastuki, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan Noor Fahmi. (R/R05/P1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka