Jakarta, MINA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, setidaknya pondok pesantren memiliki tiga potensi besar dalam meningkatkan kemandirian ekonomi umat.
“Pertama, potensi itu ada dalam diri santri. Ini potensi besar karena santri jumlahnya luar biasa,” kata Yaqut dalam Milad Pesantren Motivasi Indonesia ke-9 yang digelar secara daring, Ahad (28/2).
Menurutnya, jumlah yang sangat banyak itu bisa menjadi modal luar biasa memandirikan umat.
Kedua, peran pondok pesantren sebagai penghubung masyarakat sekitar.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
“Beberapa waktu lalu, Kiai NH sudah menceritakan kepada saya, bagaimana Pesantren Motivasi Indonesia ini bisa menjadi penghubung antara UMKM pesantren dengan pasar dan konsumen,” ujarnya.
“Ini sangat luar biasa dan saya kira bisa menjadi contoh bagi yang lain,” sambung Yaqut.
Potensi ketiga, peran pesantren dalam pengumpulan zakat dan wakaf umat. Selama ini, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
“Tiga potensi yang dimiliki ini sangat berpotensi untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren dan membangun kekuatan ekonomi umat,” jelas Menag.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Bila potensi ini dioptimalkan maka kemandirian ekonomi tidak hanya menyejahterakan pesantren, tapi masyarakat sekitar,” pungkasnya. (R/R5/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru