Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan keprihatinannya atas insiden pembubaran kegiatan ibadah di rumah doa milik umat Kristen di Padang, Sumatera Barat. Kementerian Agama tengah menyiapkan dua pendekatan: penanganan jangka pendek dan solusi jangka panjang.
“Kami sedang mencari data ya. Saya akan secepatnya, saya akan mengurus tim kami ke Padang, saya berharap itulah peristiwa yang terakhir kejadian di Indonesia,” ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Rabu (30/7).
Nasaruddin menyebut telah melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat dan dalam waktu dekat akan mengirimkan tim untuk merespons langsung situasi di lapangan.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kanwil-nya, kami akan mengutus tim kami nanti ke sana untuk mencari solusi yang terbaik,” katanya.
Baca Juga: Bedah Buku Kepala BPOM, Tegaskan Literasi sebagai Pilar Ketahanan Nasional
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Kemenag akan memperkenalkan kurikulum cinta untuk diterapkan di lingkungan pendidikan.
“Kementerian Agama punya falsafah sendiri, kalau seperti ini kejadiannya jangan-jangan nanti akan ada lagi. Maka itu, kami selaku Menteri Agama mencari pendekatan lain dengan cara memperkenalkan kurikulum cinta,” tuturnya.
Kurikulum cinta ini bertujuan membangun budaya saling pengertian dan mengikis prasangka antar kelompok masyarakat. “Kurikulum cinta ini secara mendasar akan kita obsesikan untuk menghilangkan segala bentuk kecurigaan dan kesalahpahaman antara satu sama lain,” kata Nasaruddin.
Pihak kepolisian telah menetapkan sembilan orang sebagai terduga pelaku berdasarkan rekaman video di lokasi.
Baca Juga: Jateng Serius Garap UMKM dan Wisata Halal
“Yang sudah kami amankan sembilan orang, tentunya akan berkembang lagi,” ungkap Wakapolda Sumbar Brigjen Solihin. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI: Marak Konten Negatif di Dunia Maya, Pemerintah Diminta Segera Filter Ketat