Jakarta, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan ada peserta unjuk rasa atau pendemo yang bukan siswa, tapi mengenakan pakaian seragam sekolah.
“Berdasarkan laporan yang paling terkahir tadi dari pak Kapolri mereka bukan para siswa, tetapi hanya berpakaian seragam saja, berpakaian celana abu-abu, mereka yang ditangkapi Polisi suruh copot baju, ternyata pada pake tato semua itu,” katanya usai Upacara Hari Kesaktian Pansacila di Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (1/10).
Muhadjir juga menegaskan pihaknya melarang siswa untuk ikut aksi unjuk rasa. Imbauan tersebut disampaikan melalui video dan juga Surat Edaran No 9/2019 tentang pencegahan siswa ikut dalam aksi unjuk rasa.
Ia juga meminta para pejabat daerah untuk dilindungi siswa dari berbagai macam tindakan kekerasan dan memastikan siswa tak mengikuti aksi tersebut.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Untuk itu saya himbau kepada siapa saja, dengan maksud dan tujuan apa saja, jangan coba-coba menyeret para siswa kepada kegiatan-kegiatan yang membahayakan mereka (siswa),” ujarnya.
Unjuk rasa sejak 23 September ini, yang terdiri dari berbagai elemen mahasiswa, masyarakat bahkan pelajar masih terus berlanjut hingga 1 Oktober 2019. (L/R10/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia