Koto Tinggi, 28 Rajab 1438/ 25 April 2017 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengevaluasi 13 pembangunan museum, salah satunya Museum Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Koto Tinggi, Sumatra Barat.
“Kita evaluasi mengenai kelayakan dan lihat berbagai sisi antara dana yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapatkan,” tegas Mendikbud saat di lokasi pembangunan Museum PDRI, pada Senin, (24/4), demikian yang dikutip dari laman Kemendikbud.
Hal ini ditempuh setelah lambatnya kemajuan pembangunan museum PDRI yang dihentikan sejak tahun lalu, untuk menunggu keputusan dari evaluasi pembangunan museum tersebut.
“Ini sudah diperintahkan oleh Presiden untuk melihat proyek yang belum selesai,” ujar Mendikbud saat di lokasi pembangunan Museum PDRI, Koto Tinggi, Sumatra Barat, Senin, (24/4/2017).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Pembangunan Museum PDRI atas prakarsa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan lima kementerian yaitu Kementerian Pertahanan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Data Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (Dit PCBM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud mengungkapkan pembangunan museum seluas 20 hektar ini telah menelan anggaran sebesar Rp 52,5 Miliar (M) sampai dengan tahun 2016. Secara total, alokasi anggaran pembangunan sebesar Rp 80 M hingga tahun 2019, sebagai target penyelesaian pembangunan.
Museum tersebut dibangun untuk memperingati adanya pemerintahan darurat pada tahun 1948-1949 di Koto Tinggi, Kabupaten 50 Kota, Sumatra Barat. Perjalanan ke Museum PDRI dapat ditempuh dalam waktu satu jam dari Kota Pariwisata Bukittinggi dengan jarak 16 km.
Di lokasi, barisan pepohonan dan pegunungan menyambut dari balik rangka baja bangunan museum. Sejak mulai dibangun 2013 lalu, baru terdapat rangka-rangka beton dan atap baja yang tampak, belum terlihat tembok-tembok ruangan-ruangan yang seharusnya menyimpan artefak, peninggalan-peninggalan jaman Pemerintahan Darurat ini.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Di sela itu, Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kemendikbud Hilmar Farid mengungkapkan kelima kementerian inisiator pembangunan Museum PDRI belum maksimal berperan, khususnya dalam alokasi anggaran.
“Baru Kemendikbud yang menggelontorkan anggaran sementara lima kementerian lain belum,” jelas Dirjen Hilmar.
Hasil pantauan, menurut Dirjen Hilmar akan dibawa langsung kepada kementerian inisiator tersebut.
“Kita lihat langsung hasil tinjauan ini dan akan membawa langsung kepada kementerian-kementerian yang bersepakat itu. Nantinya, hasil ini akan dibawa ke rapat terbatas Presiden,” tambahnya.(T/R10/B05)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)