Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikbud Puji Keberhasilan Program IPB ‘One Village One CEO’

siti aisyah - Jumat, 6 Maret 2020 - 13:21 WIB

Jumat, 6 Maret 2020 - 13:21 WIB

1 Views ㅤ

Bogor, MINA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memuji keberhasilan IPB University dalam mengembangkan ‘One Vilage One CEO’ yang memperkuat posisi IPB dalam TOP 100 dunia versi QS World University Ranking (WUR) By subject 2020.

“Selamat pada IPB, sudah meraih Top 50 ranking QS WUR. Luar biasa Anda membuat kita semua bangga,” kata Nadiem, Kamis (5/2) di Bogor.

Ia menjelaskan, keberhasilan tersebut tak lepas dari konsistensi IPB dalam berinovasi. Misalnya dalam mengembangkan One Vilage One CEO, ke depan program tersebut ditargetkan bisa menggandeng 5.000 desa.

“Saya ingin program itu diperluas, menjadi 5.000 desa yang terbuka bagi perguruan tinggi lain. Hal ini, juga sesuai dengan program Kampus Merdeka,” katanya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Sementara, Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria mengatakan, program One Village One CEO menjadi wahana bagi para mahasiswa dalam mempraktikkan ilmu pertanian.

“Akan menjadi wahana bagi para mahasiswa dalam mempraktekkan seluruh ilmu pertanian yang telah dipelajari,” ujar Arif.

Arif mengatakan, program tersebut sudah berjalan di Jawa Barat, untuk One Vilage One CEO ada 53 Desa.

Sebelumnya, Mendikbud juga merancang program Kampus Merdeka, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Konsep Kampus Merdeka yaitu otonomi kampus mendirikan program studi baru untuk PTN maupun swasta terakreditasi A dan B. Kemudian program reakreditasi otomatis dan sukarela bagi kampus dan prodi yang sudah siap naik peringkat.

Selanjutnya, mempermudah syarat PTN, badan layanan umum, untuk menjadi PTN berbadan hukum, adanya kebebasan mahasiswa mengambil mata kuliah diluar prodi dan merubah definisi Satuan kredit Semester (SKS) serta memperkuat kerjasa ma antara kampus dengan menggandeng perusahaan besar seperti Google, Apple dan lainnya. (R/hju/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda