Mengaku Islam, Maka Pasrah Total Pada Peraturan Allah

Olehย Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I., Daโ€™i Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Jika kita telah mengaku, bersyahadat dan menyatakan diri sebagai seorang yang beragama Islam, atau seorang Muslim. Maka, sebagai konsekwensi logisnya adalah kita mematuhi dan menjalankan segala peraturan Allah yang telah menurunkan agama Islam itu, agar kita selamat dunia hingga akhirat.

Ini sesuai dengan maknanya, Islam dari kata โ€œaslamaโ€ yang artinya : menyerah.

Allah menyebut di dalam ayat-Nya:

ุฃูŽููŽุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฏููŠู†ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุจู’ุบููˆู†ูŽ ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ุทูŽูˆู’ุนู‹ุง ูˆูŽูƒูŽุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูุฑู’ุฌูŽุนููˆู†ูŽ

Artinya : โ€œMaka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikanโ€. (QS Ali Imran [3] : 83).
Kata Islam bisa juga berasal dari kata โ€œistaslama โ€“ tasliim โ€“ mustaslimunโ€, yang artinya: ย penyerahan total.

Seperti tertera di dalam ayat:

ููŽู„ูŽุง ูˆูŽุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ูŽุง ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูŽูƒู‘ูู…ููˆูƒูŽ ูููŠู…ูŽุง ุดูŽุฌูŽุฑูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽุฌูุฏููˆุง ูููŠ ุฃูŽู†ู’ููุณูู‡ูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุฌู‹ุง ู…ูู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ู‹ุง

Artinya : โ€œMaka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnyaโ€. (QS An-Nisa [4] : 65).

Islam juga dapat dimaknai โ€œsaliimโ€, artinya : bersih, suci. Maka, orang yang beragama Islam pada hakikatnya ia mesti dalam keadaan bersih atau suci, bersih hatinya, suci niatnya.

Allah berfirman:

ุฅูู„ู‘ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุจูู‚ูŽู„ู’ุจู ุณูŽู„ููŠู…ู

Artinya : โ€œkecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersihโ€. (QS Asysyuโ€™ara [26] : 89).

Dan Islam juga bermakna โ€œsalaamโ€, artinya : kesejahteraan.

ูˆูŽุณููŠู‚ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุงุชู‘ูŽู‚ูŽูˆู’ุง ุฑูŽุจู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฒูู…ูŽุฑู‹ุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฅูุฐูŽุง ุฌูŽุงุกููˆู‡ูŽุง ูˆูŽููุชูุญูŽุชู’ ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจูู‡ูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฎูŽุฒูŽู†ูŽุชูู‡ูŽุง ุณูŽู„ูŽุงู…ูŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุทูุจู’ุชูู…ู’ ููŽุงุฏู’ุฎูู„ููˆู‡ูŽุง ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ

Artinya : โ€œDan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya”. (QS Az-Zumar [39] : 73).

Pada ayat lain disebutkan juga makna Islam adalah โ€œsalmโ€, artinya : damai.

ููŽู„ูŽุง ุชูŽู‡ูู†ููˆุง ูˆูŽุชูŽุฏู’ุนููˆุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู„ู’ู…ู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู„ูŽูˆู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุนูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽู†ู’ ูŠูŽุชูุฑูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’

Artinya : โ€œJanganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah (pun) beserta kamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi (pahala) amal-amalmu.โ€ (QS Muhammad [47] : 35).

Jadi, kalau kita mengaku diri sebagai orang yang beragama Islam, maka mempunyai konsekwensi, yaitu : menyerahakan diri secara total dengan jiwa bersih pada aturan Allah yang akan mendatangkan kesejahteraan dan kedamaian, keselamatan di dunia dan di akhirat. Dan itulah hakikat hidup dan kehidupan.

Hidup ber-Islam bukan sekedar makan, minum, cari uang, jalan-jalan, dan seterusnya. Tapi, hidup adalah upaya menanam amal kebaikan atau ibadah, yang hasilnya akan dipetik kelak di hari akhir. Hidup pun hanya sebentar, paling 60 tahun, sangat sedikit yang mencapai 90 tahun. Apalagi bila โ€œaku ingin hidup seribu tahunโ€, kata puisi Chairil Anwar. Sang penyair itu sendiri tidak sampai setengah abad hidupya. Artinya, ya sementara.

Pekerjaan, rumah, mobil, harta kekayaan, bahkan keluarga terdekat sekalipun, tidak akan ikut serta ke dalam alam kubur kita. Itu semua hanya sarana, alat atau media mencapai alam akhirat. Sedangkan, yang ikut serta adalah amalan selama kita hidup di dunia. Ya, amalan sesuai dengan ajaran Islam, berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan kethaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik.

Semoga kita dapat ber-Islam dengan sebaik-baiknya. Aamiin Yaa Robbal โ€˜Aalamiin. (RS2/RS3)

Miโ€™raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.