Singapura, MINA – Perang genosida Israel di Gaza telah menyebabkan hilangnya dukungan terhadap Amerika Serikat di kalangan generasi muda, kata Menteri Pertahanan Singapura sebagaiman dikutip dari Anadolu, Jum’at, (19/7).
“Tidak terlalu banyak soft power, tapi saya pikir di banyak negara, kita telah kehilangan generasi muda dalam hal ini,” kata Ng Eng Hen ketika ditanya apakah AS kehilangan soft power di tengah perang di wilayah Palestina yang terkepung.
Ng mencatat peran Barat dalam perang Israel di Gaza telah menyebabkan “kemarahan” di antara masyarakat di Asia Tenggara.
“Masalahnya adalah Anda telah meradikalisasi generasi lain yang berpotensi menjadi teroris, di Gaza dan di tempat lain,” kata menteri tersebut.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Jadi, kami berharap kekerasan di Gaza segera berakhir,” kata Ng, seraya menambahkan bahwa Singapura telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Yordania.
“Tetapi ini adalah cerita yang lebih panjang, dan sangat disayangkan hal itu terjadi,” katanya.
Ng berkata, “Kaum muda, bahkan di Singapura, sangat marah dengan kekerasan yang terjadi dan fakta bahwa tidak ada upaya yang dilakukan untuk menghentikannya.”
“Jadi, Anda akan kehilangan dukungan politik, bukan pada soft power,” tambahnya.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Menteri Pertahanan Singapura menekankan bahwa dunia tidak mampu menanggung konflik ketiga di Asia sementara “dua teater” terjadi di Ukraina dan Gaza.
Namun, dia berkata “Klaim” pembalasan yang dilakukan oleh IDF menyakitkan bagi semua.
“Tetapi masalah yang lebih besar adalah bahwa hal ini dapat meluas ke luar Gaza dan Israel,” dia memperingatkan.
Perang di Gaza, katanya, “telah menjungkirbalikkan Kesepakatan Abraham,” mengacu pada perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara Israel dan negara-negara Arab termasuk UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
“Beberapa negara ingin melanjutkan hubungan dengan Israel, namun di dalam negeri, politik mereka telah mempersulit untuk menyampaikan pesan mereka,” lanjutnya.
Di Mahkamah Internasional (ICJ) Israel dituduh melakukan genosida dan telah membunuh atau melukai lebih dari 130.000 warga Palestina sejak Oktober.
AS terus memberikan bom dan amunisi kepada Tel Aviv yang digunakannya untuk menyerang warga sipil Palestina di Gaza sambil melindungi Tel Aviv agar tidak bertanggung jawab secara internasional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza