Jakarta, MINA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang hilang kontak jatuh.
Dia menyebut ada 53 penumpang dan 12 orang kru di dalam pesawat tersebut.
“Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi,” kata Budi Karya dalam konferensi pers virtualnya di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu malam (9/1).
Lokasi jatuhnya pesawat diduga di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.
“Kami bersama Ketua KNKT, Basarnas dan TNI-Polri serta stakeholder bandara sedang berada di Soekarno Hatta untuk berkoordinasi,” ujar Menhub Budi Karya.
Menhub menjelaskan, Presiden RI Joko Widodo telah memberikan arahan langsung untuk memaksimalkan upaya pencarian pesawat tersebut.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Saat ini Kemenhub telah melakukan koordinasi dengan Basarnas, KNKT, TNI-Polri dan instansi terkait lainnya untuk melakukan upaya pencarian.
Tim SAR gabungan dari Basarnas hingga TNI-Polri menurut Budi Karya telah bergerak ke lokasi dengan mengerahkan kapal-kapal evakuasi.
Kronologis Sementara Pesawat Sriwijaya Yang Hilang Kontak
Kementerian Perhubungan RI bersama stakeholder terkait seperti Basarnas, KNKT, Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Sriwijaya Air, TNI POLRI, dan stakeholder terkait lainnya, menyampaikan kronologis sementara peristiwa hilang kontak pesawat Sriwijaya Air SJY 182 Rute Jakarta-Pontianak pada pukul 14.40 WIB, Sabtu (9/1).
Adapun secara teknis kronologis sementara yang dapat dihimpun sebagai berikut:
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
– Pesawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.
– Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.
– Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.
– Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan : Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.
– Total penumpang Pesawat 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).
Saat ini tim penyelamat telah menurunkan sejumah kapal untuk melakukan pertolongan, yaitu kapal dari KPLP Ditjen Perhubungan Laut, Kapal Basarnas (3 kapal dan 3 kapal karet, 2 sea rider), dan Kapal TNI Angkatan Laut (KRI Lalat, KRI Kurau, KRI Siwar, dan KRI Cut Nyak Dien yang sedang menuju TKP).
“Mohon doa dari seluruh anggota masyarakat agar semua proses pencarian dan penyelamatan agar berjalan dengan lancar,” tutur Menhub.
Sementara itu, nakhoda kapal Trisula, Eko Surya mengatakan bahwa kapal Trisula telah menemukan benda-benda yang diduga milik Sriwijaya Air.
Hingga saat ini, kapal Patroli Trisula salah satu kapal dari tujuh kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang dikerahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI itu masih berada di lokasi untuk terus melakukan pencarian dan pertolongan.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Posko dan Hotline
Untuk informasi bagi para keluarga Korban, dapat langsung menghubungi HOTLINE SRIWIJAYA AIR (UNTUK INFORMASI PENUMPANG) : 021 80637817 atau datang langsung ke POSKO : TERMINAL 2D KEDATANGAN BANDARA SOETTA.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Kepala Basarnas Bagus Puruhito, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Dirut AP II Muhammad Awaluddin, Dirut Airnav Indonesia M. Pramintohadi Sukarno, dan Dirut Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena, serta stakeholder terkait lainnya.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)