Ramallah, MINA – Ada peningkatan mengkhawatirkan sebesar 88% selama tujuh bulan terakhir, dalam jumlah pemukim perempuan Israel yang menerima lisensi senjata api dibandingkan tahun lalu.
Media Israel mengatakan, hal itu terjadi karena program ultranasionalis Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dalam melonggarkan pembatasan kepemilikan senjata api telah dimulai, demikian Wafa melaporkan, Ahad (6/8).
Dari pemukim perempuan Israel yang mencari senjata api, laporan tersebut mengatakan, 44% nya merupakan penduduk pemukiman kolonial Israel yang dibangun di atas tanah Palestina bagian Tepi Barat yang diduduki.
Sejak bulan April, Ben-Gvir telah memperluas kualifikasi lisensi senjata api bagi mantan dan tentara saat ini, cadangan, pasukan keamanan, dan pekerja darurat. Kemudian pada pertengahan bulan Juni, perluasan itu mencakup sukarelawan medis dan mantan prajurit tempur non-infanteri.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada awal bulan Juni juga, lisensi baru melonjak sebanyak 280% dibandingkan dengan periode empat bulan yang sama pada tahun 2022, dengan total 11.393 lisensi senjata api yang diberikan.
Sepanjang tahun 2023, sejumlah warga Palestina telah dibunuh para pemukim Israel, yang terakhir bernama Qusai Jamal Mu’tan. Ia tewas dalam serangan pemukim di kota Burqa, sebelah timur Ramallah, Jumat malam lalu. (T/cha/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon