Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjadi Wanita Surga di Penghujung Zaman (Nada Widiana, Fatayat Tasikmalaya)

Ali Farkhan Tsani - Senin, 19 September 2022 - 15:07 WIB

Senin, 19 September 2022 - 15:07 WIB

21 Views

Oleh : Nada Widiana, Mahasiswi Akuntansi Lembaga Keuangan Syari’ah (ALKS) Poltek Bisnis Mayasari Tasikmalaya, Fatayat Niyabah Tasikmalaya

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

Artinya : “Apabila seorang wanita (menjaga) shalat lima waktu, puasa pada bulannya (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR Ahmad 1/191).

Dalam hadits di atas ada 4 (empat) hal yang bisa menjadikan kita sebagai wanita, menjadi wanita surga. Walaupun sekarang ini kita berada di penghujung zaman yang penuh dengan kedzaliman, kemaksiatan, dan penuh dengan fitnah (ujian).

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Inilah zaman saat kebanyakan perempuan di luar sana berlomba-lomba untuk mengejar karier dunia yang kebahagiannya hanya sebatas ujung telunjuk yang dicelupkan di lautan yang amat sangat luas. Itulah kesenangan yang tidak ada artinya, karena kebahagian seperti itu tidak bisa dirasakan di akhirat kelak.

Lain halnya apabila kita berlomba-lomba untuk mengejar kebahagian di akhirat , maka kita akan mendapatkan dua kebahagian, yaitu di dunia dan di akhirat.

Maka dari itu marilah kita berlomba-lomba untuk mengejar kebahagian di akhirat, dan salah satunya adalah dengan menjadi wanita surge. Walaupun kebanyakan penghuni neraka itu wanita, tapi bukan berarti kita tidak bisa masuk ke dalam surga-Nya.

Kita sebagai wanita bisa masuk ke dalam surga dengan melakukan 4 (empat) hal sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas :

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Pertama,  menjaga shalat lima waktu.

Shalat merupakan tiangnya agama, maka dari itu kita sebagai umat Muslim harus melaksankannya dan menjaganya. Selain itu, shalat juga dapat menjauhkan kita dari perbuatan yang keji dan munkar.

Dengan shalat yang benar dan khusyu’, kita akan mendapatkan begitu banyak pahala. Di sampng itu, shalat juga akan mendekatkan kita sebagai makhluk ciptaan-Nya dengan sang Khaliq ,yaitu Allah Subhanahu wa Ta’alaa.

Kedua, berpuasa pada bulan Ramadhan

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Puasa merupakan ibadah paling spesial yang diberikan oleh Allah untuk kita. Apalagi puasa pada bulan Ramadhan. Ini karena pada bulan Ramadhan tersebut kita bisa mendapatkan pahala dari berbagai kegiatan. Selain itu, berpuasa juga dapat menjaga diri kita dari berbagai macam godaan, seperti makan dan minum, hawa nafsu, dsb.

Puasa menggabungkan tiga jenis kesabaran: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas rasa lapar dan kesulitan.

Melalui kesabaran itu puasa adalah dapat memberikan kita syafaat di hari kiamat, seperti disebutkan di dalam hadits:

الصيام والقرآن يشفعان للعبد

Artinya : “Puasa dan Al-Quran, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat” (HR Ahmad, Thabrani, Al Hakim. Al Haitsami mengatakan, “semua perawinya dijadikan hujjah dalam Ash Shahih).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Ketiga, menjaga kehormatan.

Wanita merupakan makhluk Allah yang mulia. Sebagai seorang wanita kita harus selalu menjaga kehormatan sesuai dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Mulai dari menutup aurat, tidak berhias berlebihan (bertabarruj), menjaga adab ketika bepergian, menjaga pandangannya terhadap yang bukan mahram dan sebagainya.

Selain itu juga seorang wanita yang telah menjadi seorang istri, apabila suaminya pergi keluar untuk mencari nafkah, maka kita harus bisa menjaga diri dan tidak boleh seenaknya memasukkan laki-laki yang bukan mahram ke dalam rumah tanpa ada izin dari suami.

Di dalam hadits diingatkan :

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ

Artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR Abu Dawud).

Keempat, mentaati suami.

Apabila seorang wanita  menikah, dia akan menjadi seorang istri. Istri yang shalihah adalah istri yang selalu mentaati suaminya. Karena mentaati suami dapat mengantarkan kepada surga yang telah Allah janjikan. Karena itu, seorang istri harus mentaati suaminya ,selagi ketaatan tersebut tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan, yang artinya, “Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR Tirmidzi).

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Itulah empat hal  yang harus kita ketahui sebagai wanita Muslimah. Mudah-mudahan kita bisa melaksanakan empat hal tersebut dengan senang hati, didasari rasa ikhlas tanpa paksaan, sehingga kita bisa menjadi seorang Muslimah yang bertakwa calon penghuni surga. Aamiin. (A/nad/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Tausiyah
Khadijah
Khadijah
Khadijah