Sumenep, MINA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mewacanakan pendirian laboratorium diagnosis campak di Madura untuk mempercepat deteksi kasus tanpa harus mengirim sampel ke Surabaya.
“Saya ingin memastikan ada satu lab di Madura agar pemeriksaan spesimen tidak lagi memerlukan waktu lama dengan pengiriman ke Surabaya. Dengan deteksi cepat, imunisasi massal dapat segera dilakukan di tingkat desa atau kecamatan yang terdampak,” tegas Budi saat meninjau penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep pada Kamis (28/8).
Selain infrastruktur laboratorium, Menkes menekankan pentingnya pelibatan aktif masyarakat dalam surveilans dini. Keluarga, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan aparat desa diharapkan mampu mengenali gejala campak seperti demam dan ruam kulit, lalu segera melaporkan ke puskesmas terdekat.
Langkah ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah menekan kasus campak setelah KLB di Sumenep menewaskan 17 anak. Imunisasi massal telah digelar sejak 25 Agustus hingga 14 September 2025. []
Baca Juga: Penanggulangan KLB Campak di Sumenep, Kemenkes Perkuat Imunisasi
Mi’raj News Agency (MINA)