Jakarta, MINA – Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, pertumbuhan perkonomian Indonesia dari tahun 2014-2017 mengalami peningkatan meskipun berjalan secara pelan-pelan.
“Sekarang sampai semester 1, pertumbuhan 5,17 persen. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui bahwa perekonomian kita membaik,” jelasnya.
Hal tersebut Menko sampaikan dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dalam penyampaian edisi 4 Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan tema “Pembangunan Ekonomi dan Daya Saing”, bertempat di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).
Lebih jauh dari itu, masih menurut Menko Darmin, indikator-indikator yang lebih dalam dari sekedar pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat kemiskinan mencapai posisi terbaik yang kita alami yaitu 9,82 persen.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Rasio gini juga membaik yaitu sekitar 7-8 tahun terakhir. Angkanya adalah 0,389. Tingkat pengangguran juga posisi terbaik, terkihat konsisten menurun yaitu 5,13 persen,” tambahnya.
Sementara itu, menilai kinerja fiskal jelas makin menguat. “Memang sempat 2-3 tahun lalu ada kelemahan, terutama kegiatan ekonomi sektor riil. Kita terus membangun infrastruktur. Tapi ini dibarengi peningkatan perekonomian yang stabil, jelas Menko.
Selanjutnya, Menko Darmin mengungkapkan, perbedaan strategi pembangunan Jokowi-JK dengan pemerintahan terdahulu terletak pada keseimbangan dalam menjaga supply dan demand. kalau demand itu moneter dan fiskal, kalau supply itu membangun infrastruktur.
Ia juga menjelaskan, manfaatnya menjaga supply dan demand seimbang adalah membuat transformasi ekonomi tanpa harus melakukan perpindahan orang dari pertanian ke industri.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Kita harus kembangkan segera yang namanya logistik. Kita masih perlu meningkatkannya,” katanya.
Dalam diskusi tersebut beberapa kementerian kabinet juga ikut melakukan pemaparan hasil kerja selama empat tahun seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Mendag Enggartiasto Lukito, Menpar Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Menkominfo Rudiantara, dan Staf khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika. (L/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon