Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Bidang PMK, Muhadjir Effendy Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya atau ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ke-30 di Jakarta, Selasa (29/8).
Pertemuan membahas deklarasi Pilar Sosial Budaya yang akan disahkan oleh para Pemimpin Negara ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 mendatang.
Sidang Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN yang diselenggarakan merupakan kali kedua selama Keketuaan Indonesia ASEAN tahun 2023.
Sidang dihadiri oleh Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN, diantaranya Menteri Brunei Darussalam, Laos, Singapura, Sekretaris Jenderal ASEAN, Pejabat Perwakilan Menteri Thailand, Vietnam, Filipina, Kamboja dan Malaysia. Turut hadir dalam pertemuan itu adalah Menteri dan delegasi Timor-Leste sebagai observer.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Muhadjir Effendy menekankan pada prioritas utama Pilar Sosial Budaya ASEAN di bawah keketuaan Indonesia yaitu “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth.” Selain itu, juga disampaikan komitmen teguh Indonesia untuk memajukan prioritas sosial budaya yang mencakup bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, gender dan keluarga.
Terdapat lima dokumen komitmen bersama ASEAN yang dibahas yakni terkait pemberdayaan penyandang disabilitas, mitigasi perubahan iklim, penguatan ketahanan keluarga dan kesetaraan gender, peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini, dan resiliensi berkelanjutan terhadap bencana.
Pada fokus isu inklusivitas, sidang Dewan Menteri menggarisbawahi pentingnya lingkungan masyarakat yang mendukung dan memberikan peluang yang adil bagi penyandang disabilitas dalam proses pembangunan manusia, serta mengapresiasi pembentukan dokumen ASEAN Declaration on Disability-Inclusive Development and Partnership for a Resilient ASEAN Community.
Sidang menyambut baik terkait dokumen ASEAN Joint Statement on Climate Change to the 28th Conference of the Parties to the UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC COP-28) yang menunjukkan komitmen ASEAN terhadap upaya mengatasi perubahan iklim.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Lebih lanjut, peran penting keluarga juga menjadi fokus yang diangkat dalam dokumen ASEAN Declaration on Gender and Family Development. Sidang menekankan bahwasanya untuk mencapai kesetaraan gender diperlukan pendekatan yang komprehensif dan multidimensi. Penting untuk memperjuangkan kemitraan yang adil antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga, dan hak-hak perempuan serta potensi kontribusi mereka dalam masyarakat.
Pertemuan Dewan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN-30 akan dilanjutkan dengan KTT ASEAN ke-43 dan pertemuan terkait lainnya yang dijadwalkan akan berlangsung pada 2-8 September mendatang di Jakarta, Indonesia. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan