Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkominfo Ingatkan Pengamanan Data Antisipasi Serangan Virus Ransomware PETYA

Rana Setiawan - Sabtu, 1 Juli 2017 - 03:01 WIB

Sabtu, 1 Juli 2017 - 03:01 WIB

258 Views

Jakarta, 6 Syawwal 1438/30 Juni 2017 (MINA) – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta masyarakat untuk waspada untuk mengantisipasi serangan virus ransomware Petya dengan selalu melakukan pengamanan data.

Saat ini dalam skala global, sedang terjadi serangan virus ransomware bernama PETYA.,

Rudiantara menyatakan, Pemerintah terus memantau dan memitigasi pergerakan dari penyebaran virus Petya ini di Indonesia.

Menurut Menteri Rudiantara cara bekerja virus Petya seperti dengan ransomware WannaCrypt. “Cara bekerjanya mirip dengan ransomware WannaCry yang menyerang skala global pada 13 Mei yang lalu,” jelasnya saat Konferensi Pers yang bertujuan menjadi pendorong gerakan tindakan preventif berkenaan dengan penyebaran malware PETYA tersebut di Jakarta, Jumat (30/6), demkian keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Hadir juga dalam konferensi pers tersebut, Wakil ID-SIRTII Bisyron Wahyudi, Wakil ICT Watch Donni Budi Utomo, dan Wakil Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja.

Malware tersebut berpotensi menyebar ke berbagai Negara termasuk Indonesia. Oleh karena itu Pemerintah dan pemangku kepentingan bersama-sama mendorong langkah-langkah emergensi untuk melakukan antisipasi dan tindakan preventif agar tidak terjangkiti Malware PETYA dan juga jenis malware lainnya.

Menurut Menteri Kominfo melalui id-SIRTI, pemerintah telah mengeluarkan notifikasi kepada seluruh stakeholders. “Notifikasi telah dikeluarkan oleh id-SIRTI, organisasi yang diampu Kemkominfo untuk menangani insiden seperti serangan siber, kepada para mitra yang bekerjasama seperti penyelenggara layanan internet, NAP maupun kementerian/lembaga,” paparnya.

Notifikasi juga dikirim pada pelaku pelayanan publik di sektor strategis, antara lain sektor telekomunikasi, sektor keuangan, sektor transportasi dan daya dukung transportasi dan sektor ESDM.

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

Serangan ransomware bernama Petya dikabarkan telah masuk ke sistem komputer di beberapa Negara di Eropa dan Asia Selatan. “Ransomware ini harus saat ini juga diwaspadai dan diantisipasi. Dalam konsisi liburan ini saya menghimbau kepada penyelenggara sistem elektronik atau komputer maskapai penerbangan dan bandara untuk tetap terkondisi normal, jangan sampai terkena malware yang menyebabkan disfungsi sistem komputer untuk pelayanan publik,” imbau Menteri Kominfo.

Menteri Rudiantara mengingatkan kepada masyarakat luas untuk melakukan backup data sebelum mengaktifkan komputer. “Selain backup data juga pastikan update security patch terbaru sebagai langkah antisipasi,” paparnya.

Kepada Pengelola Teknologi Informasi di berbagai Institusi, Rudiantara juga meminta agar pengelola TI menonaktifkan atau mencabut jaringan Lokal/LAN sementara sampai dipastikan semua aman. Lakukan BACKUP DATA ke storage TERPISAH. Selain itu, apabila hal tersebut telah dilakukan, lakukan secara terus menerus kewaspadaan, yaitu : Selalu Backup Data, Gunakan sistem operasi yang orisinal dan update secara berkala, Install Antivirus dan update berkala, Gunakan password yang aman dan ganti berkala.

Rudiantara juga menegaskan kepada penyedia layanan publik kepada masyarakat dan khususnya yang menunjang layanan mudik lebaran 2017 agar terus menjaga kewaspadaan sistem elektroniknya dari walware. Permintaan juga ditujukan ke pengatur sektor dan pelaku sektor pada sektor-sektor strategis nasional lainnya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Agar mulai sekarang dilakukan pengecekan kembali tatakelola manajemen data dan informasi terkait dengan mekanisme recovery dan juga berkenaan dengan identifikasi, klasifikasi dan otorisasi pemakaian data.

Wakil ID-SIRTII Bisyron Wahyudi mengatakan, ID-SIRTII sebagai tim penanganan insiden siber sudah melakukan melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak-pihak counterpart di luar negeri dan memberikan peringatan dini (early warning) kepada pihak-pihak terkait terutama pemangku infrastruktur kritis atau objek vital nasional.

Bisyron menambahkan, secara teknis penanganan malware bagi Pengelola Teknologi Informasi, yaitu melakukan Update security pada windows dengan install Patch MS17-010 yang dikeluarkan oleh Microsoft. Link dapat dilihat di https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx). Updating sebaiknya dilakukan dengan cara mengambil file patch secara download menggunakan komputer biasa, bukan komputer yang berperan penting.

Lakukan update Antivirus. Contoh AV : Kapersky Total Security, Eset, Panda, Symantec yang bisa download versi trial untuk 30 hari gratis dengan fungsi atau fitur penuh dan update. Pastikan meliputi ANTIRANSOMWARE. Kemudian Nonaktifkan fungsi SMB (Server message Block) dan jangan mengaktifkan fungsi macros. Lalu Block Ports : 139/445 & 3389. (L/R01/P1)

Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia