Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra, bersama dengan Komisi I DPR RI membahas rancangan undang-undang (RUU) kerja sama pertahanan dengan lima negara, yakni Brasil, Prancis, Kamboja, India dan Uni Emirat Arab.
Namun Menlu Retno menekankan, kerja sama tersebut bukan merupakan pakta pertahanan atau aliansi militer tetapi penguatan kerja sama dalam rangka menjaga integritas wilayah Indonesia
“Perjanjian kerja sama pertahanan dengan mitra, dibuat untuk mendapatkan manfaat strategis antara lain peningkatan kapasitas pertahanan, transfer teknologi, riset bersama, peningkatan kapasitas SDM di bidang pertahanan,” kata Retno di Jakarta, Rabu (19/6).
Menlu wanita pertama Indonesia itu menyebut, pembentukan kerja sama tersebut semakin penting dilakukan karena dapat meningkatkan ketahanan nasional Indonesia di tengah dunia yang semakin dipenuhi ketidakpastian dan rivalitas geopolitik semakin tajam.
Di Eropa, perang Rusia-Ukraina berkobar sejak Februari 2022. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda gencatan senjata meski banyak usulan damai yang diajukan.
Timur Tengah juga membara usai pasukan Israel melancarkan agresi militer ke Gaza sejak Oktober 2023. Imbas operasi itu, lebih dari 37.000 warga Palestina syahid dan ribuan fasilitas sipil hancur.
Di Laut China Selatan juga terus memanas karena perselisihan China dan Amerika Serikat terutama soal Taiwan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar