Teheran, MINA – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa pengetahuan, teknologi dan tekad Iran dalam bidang energi nuklir untuk memajukan industri nuklir damai, tidak dapat dihancurkan begitu saja melalui agresi militer.
“Tidak ada yang dapat menghancurkan teknologi dan sains untuk pengayaan [uranium damai] melalui pengeboman,” kata diplomat tinggi tersebut kepada CBS News dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Selasa (1/7). Press TV melaporkan.
Rezim Israel melancarkan perang yang tidak beralasan terhadap Iran ada tanggal 13 Juni, dengan menargetkan fasilitas nuklir negara tersebut, di antara banyak target lainnya.
Amerika Serikat, yang telah memberikan kontribusi besar terhadap agresi tersebut melalui dukungan militer dan intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya, turun tangan menjelang akhir masa agresi yang berlangsung selama 12 hari, dengan menyerang beberapa lokasi nuklir yang terletak di wilayah tengah dan utara-tengah Iran.
Baca Juga: Taipan AS Bill Ackman Siap Danai Kandidat Pesaing Zohran Mamdani
Pernyataan Araghchi muncul setelah Presiden AS Donald Trump menuduh bahwa lokasi yang menjadi sasaran telah “dihancurkan” dalam serangan Amerika, sebuah pernyataan yang kemudian dibantah oleh penilaian Pentagon sendiri.
Menteri Luar Negeri menggarisbawahi bahwa Iran sepenuhnya mampu memulihkan kerugian, menggambarkan gambaran yang menjanjikan tentang seberapa cepat negara tersebut dapat melakukannya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Thailand Bekukan Kekuasaan PM Paetongtarn Shinawatra