Menlu Retno: OKI Harus Ciptakan Kondusifitas Bagi Generasi Muda Islam

Foto: Kemlu RI

Abidjan, Pantai Gading, 17 Syawwal 1438/11 Juli 2017 (MINA) – Menteri uar Negeri RI, Retno .P Marsudi mengatakan, Organisasi Kerjasama Islam () memiliki tanggung jawab untuk tidak saja menanamkan moral, etika serta nilai-nilai toleransi dan budaya damai, namun juga menciptakan kondisi kondusif bagi generasi muda Islam untuk berkembang.

Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-44 Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang bertemakan “Youth, Peace and Development in a World of Solidarity”, di Abidjan, Pantai Gading.

Berdasarkan keterangan pers Kemlu RI yang diterima MINA, Selasa (11/7), Menlu Retno mengatakan, anggota OKI memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan generasi muda Islam mengerti pentingnya perdamaian, stabilitas dan peran dialog dalam menyelesaikan perbedaan.

Dalam pertemuan, Menlu RI menyampaikan bahwa generasi muda, yang merupakan mayoritas di negara-negara Islam, memainkan peran penting dalam membangun dunia Islam yang lebih baik.

Lebih lanjut Menlu Retno mendorong agar generasi muda Islam di seluruh dunia bersatu dengan selalu mengedepankan semangat Ukhkuwah Islamiyah.

“Konflik diantara negara OKI hanya menguntungan pihak pihak yang tidak ingin melihat dunia Islam bersatu dan maju,” ujarnya.

Oleh karena itu, Menlu RI mengajak negara-negara OKI untuk meningkatkan rasa persaudaraan, menyatukan energi guna meningkatkan kerja sama, khususnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Menlu RI juga menekankan pentingnya untuk negara-negara OKI membangun dan perkuat kebiasaan dialog dalam menyelesaikan perbedaan dan konflik.

“Indonesia telah dan akan terus membangun kondisi yang kondusif agar terciptanya dialog untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di dunia, khususnya di negara-negara Islam,” jelas Menlu Retno.

Menlu juga mengajak negara OKI meningkatkan upaya kolektif dalam penanggulangan terorisme, utamanya dengan mengatasi akar masalah dan melakukan kontra narasi terhadap ideologi radikal.

“Memperkuat kerja sama antara negara OKI menjadi mandatory dalam penanggulangan terorisme dan radikalisme, khususnya dalam mencegah terjerumusnya pemuda Islam,” kata Menlu Retno.

Mengakhiri sambutannya, Menlu Retno menegaskan pentingnya pendidikan yang baik bagi generasi muda dan untuk menempatkan kaum muda sebagai bagian utama dari pembangunan.

“Negara-negara anggota OKI perlu merancang pendidikan yang menanamkan nilai toleransi, menghormati satu sama lain, dan perdamaian semenjak dini,” ujar menlu Retno.

Menutup pernyataannya pada KTM ke-44 OKI, ia mengatakan, “Kita memiliki tanggung jawab untuk generasi penerus kita, marilah kita menuntun dengan memberikan teladan dan membesarkan mereka dengan nilai Islam yang damai.”

adalah pertemuan puncak tahunan tingkat Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI yang dilaksanakan untuk mengkaji perkembangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada Konferensi Tingkat Tinggi.(L/R04/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)