Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menlu Turki Ingatkan Pentingnya Persatuan Dunia Islam

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 27 Desember 2017 - 16:38 WIB

Rabu, 27 Desember 2017 - 16:38 WIB

111 Views

sudan-turki-300x191.jpg" alt="" width="556" height="354" />

 

Khartoum, MINA – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengingatkan pentingnya persatuan dunia Islam dalam mengatasi krisis di kawasan Teluk.

Cavusoglu mengkhawatirkan adanya hasutan-hasutan yang dapat memecah-belah antara negara-negara Muslim.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Ia mengatakan hal itu di Khartoum pada Selasa (26/12) dalam sebuah konferensi pers bersama dengan mitranya dari Sudan Ibrahim Ghandour. Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Gulf Times.

Cavusoglu juga membantah rumor adanya kesepakatan kerja sama antara Turki, Qatar dan Iran.

“Tidak ada sumbu Turki-Iran-Qatar,” ujar Cavusoglu seperti disebutkan Anadolu Agency.

Ia menambahkan bahwa Turki tidak melakukan diskriminasi antara sesama negara Muslim dengan lainnya. Bahkan Ankara adalah salah satu negara paling vokal mengkritisi kebijakan Iran mengenai Suriah dan Irak.

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Dia juga menekankan, krisis Teluk tidak memiliki alasan yang realistis, karena itu tidak ada alasan mengapa krisis tidak dapat diselesaikan.

Pada tanggal 5 Juni, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan negara tetangganya Qatar, serta memberlakukan blokade yang memicu krisis Teluk.

Menlu Turki berkunjung ke Sudan mengikuti rombongan Presiden Recep Tayyib Erdogan ke Sudan. Turki-Sudan mencapai 22 kesepakatan kerja sama strategis di segala bidang.

Perdagangan Ratusan Triliun

Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama

Dia mencatat, kesepakatan yang ditandatangani antara kedua belah pihak selama kunjungan tersebut akan meningkatkan investasi Turki di Sudan. Secara bertahap kerjasama akan meningkatkan pertukaran perdagangan yang diperkirakan melejit dari 500 juta dolar AS (sekitar Rp6,7 triliun) menjadi 10 miliar dolar AS (Rp135,5 triliun).

Menteri Cavusoglu menambahkan, negaranya memberi perhatian khusus pada keamanan di Afrika pada umumnya dan Sudan pada khususnya. mencatat

Ia menyebutkan, Ankara akan terus menawarkan dukungan keamanan ke Sudan dan memerangi terorisme di kawasan Laut Merah.

Dia juga menyebutkan arahan presiden untuk memberikan dukungan keamanan dan kepolisian ke Sudan, selain mengembangkan kerjasama pada industri militer.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Sementara itu, Menlu Sudan Ibrahim Ghandour mengatakan bahwa minat Sudan yang tinggi terhadap keamanan Laut Merah disebabkan oleh pantainya yang panjang, hingga mencapai 750 km. Sementara 86% perdagangan minyak dunia melewati jalur laut tersebut.

Dia mencatat dalam hal ini perlunya mempererat koordinasi antara Sudan dan negara-negara lain yang terkait dengan keamanan Laut Merah, khususnya denganTurki.

Ghandour juga menyatakan, sebuah kesepakatan ditandatangani antara Sudan dan Turki untuk pembangunan pelabuhan dan pemeliharaan kapal-kapal sipil dan militer.

Ia juga menambahkan, Khartoum telah sementara menyewakan Pulau Suakin melalui investor Turki. (T/RS2/RI-1)

Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Feature
Kolom
Asia
Indonesia