Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek: Pemulihan Ekonomi Melalui Riset dan Inovasi

Widi Kusnadi - Kamis, 27 Agustus 2020 - 17:49 WIB

Kamis, 27 Agustus 2020 - 17:49 WIB

4 Views

Jakarta, MINA- Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek atau Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia dapat melalui riset dan Inovasi.

Pandemi yang berdampak serius terhadap kondisi kesehatan dan juga ekonomi di seluruh dunia,  Indonesia menghadirkan kebutuhan akan langkah-langkah pemulihan yang tepat, cepat, dan dapat menyentuh seluruh kalangan. Demikina keterangan pers yang diterima MINA Kamis, (27/8).

Terdapat empat fokus yang dapat memulihkan ekonomi Indonesia dan mencegah kontraksi lebih dalam di masa pandemi ini.

“Kita ingin merespon berbagai masalah sekaligus ingin mencegah terjadinya kontraksi yang lebih dalam terhadap perekonomian kita. Sebagai komunitas riset dan inovasi, kita juga harus mempunyai langkah-langkah yang lebih terfokus,” jelas  Bambang

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Hal itu, disampaikannya saat hadir sebagai Keynote Speaker pada seminar virtual Thee Kian Wie Lecture Series V  dengan tema, “Kebijakan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan: Strategi Pemulihan Pascapandemi” yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rabu (26/8).

Menteri Bambang menyampaikan, langkah yang dapat dilakukan saat ini adalah penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi itu sendiri.

Penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi merupakan kombinasi dari upaya penanganan yang dilakukan oleh pihak yang bergerak di bidang riset, kesehatan, farmasi, dan juga pemulihan ekonomi terutama terkait transformasi digital.

Selanjutnya Menteri Bambang menjelaskan bahwa tiga langkah terfokus selanjutnya adalah memperkuat daya saing bangsa, mencapai inklusifitas, serta keluar dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Menteri Bambang meningatkan, jangan sampai kondisi pandemi menghalangi inklusifitas pembangunan Indonesia.

“Empat upaya yang difokuskan oleh komunitas riset dan inovasi serta lembaga kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan, yakni memperkuat ekosistem inovasi, mengoptimalkan penggunaan anggaran riset, meningkatkan kemampuan adopsi teknologi dan inovasi, juga menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan,” terang Menteri Bambang.

Menteri Bambang mengungkapkan, Pembentukan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 merupakan salah satu upaya menanggulangi virus corona yang diambil Kementerian Riset dan Teknologi.

Menteri Bambang mejelaskan bahwa konsorsium riset merupakan kolaborasi antara pemerintah, universitas, lembaga pemerintah non kementerian, industri, diaspora, asosiasi profesional, serta rumah sakit.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Pada kesempatan terebut turut hadir membuka acara Kepala Lembanga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Laksana Tri Handoko; Ekonom Senior sekaligus Guru Besar UI, Emil Salim; Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Hariyadi Sukamdoni; Penelti Senior sekaligus Dosen IPB, Daniel Murdiyarso; Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho dan Syarif Hidayat. (R/SH/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia