Pontianak, MINA – Pembangunan infrastruktur fisik kampus sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan pendidikan tinggi. Dengan adanya penambahan gedung perkuliahan baru, diharapkan dapat meningkatkan daya tampung mahasiswa, sehingga akses masyarakat ke pendidikan tinggi semakin meningkat.
Hal tersebut dikatakan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat meresmikan Gedung Baru Proyek Islamic Development Bank (IsDB) 7 in 1 Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (18/1).
“Mudah-mudahan dengan adanya infrastruktur baru, pelayanan pendidikan tinggi di Untan menjadi lebih baik. Harapan saya di 2019 karena fasilitas ini sudah selesai, Universitas Tanjungpura akreditasinya A,” harap Nasir.
Universitas Tanjungpura (Untan) mendapatkan pendanaan dari IsDB untuk perbaikan kapasitas dan modernisasi universitas, perbaikan pelayanan, peningkatan daya saing nasional dan internasional, serta penguatan sumber daya manusia. Proyek IsDB 7 in 1 merupakan salah satu program di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Menteri Nasir menambahkan, Peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi dapat dilakukan baik melalui meningkatkan akses perkuliahan konvensional maupun dengan meningkatkan jumlah perguruan tinggi yang melaksanakan perkuliahan daring (online learning). Baik perkuliahan konvensional maupun perkuliahan daring memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
“Dengan Pendidikan Jarak Jauh dan Online Learning, diharapkan peningkatan APK Pendidikan Tinggi Indonesia di angka 50 persen dapat dicapai dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Nasir.
Rektor Untan, Thamrin Usman sangat bersyukur dan mengapresiasi pendanaan IsDB untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan tinggi di Untan. Rektor Untan mengatakan bahwa saat Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Kalimantan Barat baru mencapai 20%, masih di bawah rata-rata nasional. Kehadiran gedung perkuliahan baru di Untan diharapkan dapat meningkatkan daya tampung Untan.
“Sesuai dengan niat dan rencana kami, Untan akan bisa memberikan layanan pendidikan lebih baik lagi, lebih bermutu lagi, oleh sebab itu tahun ajaran ini, daya tampung untuk mahasiswa baru kami tambahkan seribu mahasiswa. Dalam empat tahun ke depan kita akan menampung empat ribu mahasiswa,” ungkap Thamrin pada acara yang sama.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Sementara Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang juga turut hadir mengungkapkan, provinsinya masih memerlukan lebih banyak kerjasama dengan Untan dalam memenuhi sumber daya manusianya.
“Saya selaku Gubernur sangat berharap sinergi antara Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi terus ditingkatkan ke depan agar Kalimantan Barat semakin cepat mengejar ketertinggalan. Saya yakin sinergitas yang kita lakukan nanti akan diperhitungkan di kancah Indonesia. Akan ada banyak ide dan inovasi yang disumbangkan dari Kalimantan Barat,” ujar Sutarmidji.
Beberapa gedung baru yang dibangun Untan, mencakup perpustakaan, laboratorium sains, ruang kelas, ruang konferensi, dan ruang e-conference. Pembangunan ini menggunakan hibah dari Islamic Development Bank (IsDB) dengan skema The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving The Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia yang disingkat 7 in 1 Project.
The Development and Upgrading of Seven Universities in Improving The Quality and Relevance of Higher Education in Indonesia oleh The Islamic Development Bank (IsDB) atau 7 in 1 Project ini memiliki anggaran Rp. 2,8 triliun yang dibagi untuk tujuh perguruan tinggi yaitu Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), serta Universitas Tanjungpura (Untan). (R/R09/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)