Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristekdikti Resmikan Produk CPPBT Pengolahan Air Bersih

Rana Setiawan - Ahad, 23 September 2018 - 16:04 WIB

Ahad, 23 September 2018 - 16:04 WIB

5 Views

Semarang, MINA – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan produk CPPBT Pengolahan Air Bersih di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang, pada Sabtu (22/9).

Pemenuhan kebutuhan air bersih masih menjadi kendala di sebagian wilayah di Indonesia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut Menristekdikti telah bekerjasama dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes) untuk membuat instalasi sumur dalam (deep well) berbasis teknologi sensor gamma ray well logging dan pengolahan air layak konsumsi Reverse Osmosis Alkaline (ROA).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unnes dipercaya untuk melaksanakan tugas tersebut melalui program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT).

Menristekdikti membanggakan teknologi yang digunakan pada produk CPPBT tersebut. Ia mengatakan, sensor sinar gamma well logging adalah teknologi yang hanya dimiliki oleh BATAN untuk mendeteksi uranium hingga kedalaman 1.000 meter.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

“Air dari tanah akan langsung diolah dengan teknologi reverse osmosis alkaline. Air yang dihasilkan nantinya memiliki kandungan pH lebih tinggi dari air mineral biasa, yakni mendekati pH 9,” kata Natsir saat memberikan arahannya.

Kadar pH merupakan ukuran untuk menentukan asam atau basa-nya suatu larutan. Pada air kemasan biasa, tingkat pH-nya antara 4 hingga 6, sedangkan air alkali produk CPPBT ini memiliki pH 8,3 sehingga akan lebih mudah diserap oleh tubuh.

“Air ini tidak hanya bisa digunakan untuk direbus atau mandi saja, tapi juga bisa diminum langsung karena sudah sesuai SNI dan Permenkes,” ujar Menteri Nasir.

Mengakhiri arahannya, Menristekdikti Nasir berharap nantinya sumur dan teknologi ROA tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

Sejalan dengan Menristekdikti, Ketua Pelaksana Program CPPBT LPPM Unnes Suwito Eko Pramono mengatakan, teknologi jika tidak ada yang mengelola dan menerapkan maka tidak akan dikenal dengan baik oleh masyarakat.

“Ini merupakan idenya Bapak Menteri Nasir, kemudian dipercayakan ke LPPM Unnes, jadi kedepannya perlu kita kelola bersama agar teknologi-teknologi yang dihasilkan Unnes tetap bermanfaat,” ujar Suwito.

Dengan debit air 2,5 liter per detik, air alkali produk CPPBT ini juga dapat mengatasi kekeringan akibat musim kemarau yang sering melanda Semarang, khususnya di Kecamatan Tembalang.

Tokoh masyarakat setempat, menyampaikan apresiasi dan rasa bahagianya lewat sambutan yang disampaikan menggunakan Bahasa Jawa Kromo. Hal tersebut tidak lain karena ia merasa kini Jalan Gondang Raya memiliki banyak persediaan air bersih. (R/ais/R01)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia